Tiga Strategi Ini Bisa Bawa Bisnis UKM Anda ke Level Asia

Pemerintah Tetapkan Skema Pajak 1 Persen Bagi UKM
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League
Sebuah bisnis boleh saja dimulai dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tingkat lokal maupun nasional. Namun, dalam pengembangannya, melangkah ke persaingan di kawasan regional ASEAN hingga Asia, bukanlah mimpi yang tak bisa diraih.

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

Head of Institutional Banking Group
Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini
Bank DBS Indonesia untuk bisnis UKM di Jakarta, Denny Setiawan Hanubrata mengatakan kepada VIVAnews , Minggu, 16 November 2014, setidaknya ada tiga langkah strategis yang harus dipertimbangkan UKM untuk bisa melebarkan "sayapnya" sampai ke panggung bisnis regional.

Adapun ketiga langkah strategis tersebut, antara lain:

1. Efisiensi bisnis


Berbisnis di sejumlah negara di Asia, menuntut pemain untuk mengatur
cash flow
, pemasokan barang dan rantai distribusi yang jauh lebih baik. Bila tidak, maka hal tersebut dapat memangkas modal kerja perusahaan.


Berdasarkan riset
Atradius Payment Practices Barometer
pada November 2013, lebih dari separuh responden di masing-masing negara yang disurvei, yakni Singapura, Hong Kong, India, Taiwan dan Indonesia, setuju bahwa
cash flow
adalah permasalahan terbesar untuk meningkatkan profit dan memperbaiki produktivitas.


Sebagai pebisnis, sebaiknya harus selalu jeli dan terbuka untuk mencoba berbagai metode pendekatan yang baru dalam mengukur efisiensi bisnis.


Perusahaan perlu menganalisa rantai pemasokan barang dan keuangan, lalu melakukan analisa perbandingan
(benchmarking)
dengan industri. Langkah ini dapat membantu pebisnis UKM untuk mengurangi biaya perbankan dan membuat
cash flow
lebih lancar, sehingga produktivitas dapat tumbuh secara signifikan.


2. Jaringan bisnis berdasarkan karakteristik pasar
.

Pasar Asia, meski memiliki berbagai kesamaan, namun juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Mulai dari minat pasar atas barang tertentu, berbagai regulasi yang berlaku, hingga ke kebutuhan operasional yang berbeda.


Oleh karena itu, jaringan bisnis yang baik haruslah disusun untuk dapat membantu memahami intrik dan minat pada masing-masing pasar.


3. Teknologi perbankan


Di era yang serba digital, kecepatan bertransaksi sudah menjadi kebutuhan utama. Apabila sebelumnya, berbagai transaksi perbankan harus dilakukan di cabang, maka saat ini bisa dilakukan melalui berbagai perangkat
mobile
.


Mengenai fungsinya, sudah semakin lengkap. Misalnya, kini melakukan tukar mata uang asing dapat dilakukan tanpa melalui bantuan
Relationship Manager
(RM).


Melalui teknologi perbankan ini, klien akan dapat lebih mudah melalukan transaksi bisnisnya di mana pun mereka berada, sehingga walaupun sedang mengalami kesibukan yang luarbiasa dalam menjalankan bisnis di negara lain, kegiatan bisnis di Indonesia dapat tetap terkontrol.


Denny pun menjelaskan, dengan ketiga pertimbangan di atas dapat membantu UKM dalam menentukan dan merencanakan langkah bisnisnya untuk maju ke arena kompetisi di tingkat regional.


"Jika sejumlah pelaku UKM khawatir dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), saya justru melihat sisi positif lain, yaitu MEA dapat pula memberikan kesempatan bagi UKM Indonesia untuk
go regional.
Akan tetapi, tentu saja harus didahului dengan persiapan yang matang," ucap dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya