114 Juta Masyarakat Indonesia Bergantung pada UKM

Ilustrasi pelaku UKM.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
Lolos ke Championship Series, Persib Tatap Serius Laga Lawan Persebaya
- Lebih dari 114 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidup dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Untuk itu, penguatan sektor ini menjadi prioritas penguatan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
BYD Pamer Mobil Super Canggih, Bodinya Furutistik

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, mengatakan pertumbuhan sektor UKM di Indonesia memberikan kontribusi terbesar untuk nilai investasi. Dari total investasi sebesar Rp1.065 triliun, sejumlah Rp517 triliun disumbang oleh sektor koperasi dan UKM.
Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos


"Karena itu, sektor UKM harus menjadi prioritas penguatan. MEA sudah di depan mata, siap tidak siap harus dihadapi. Pemerintah dan dunia usaha harus bersinergi dengan masyarakat untuk terus menyelenggarakannya," ujar Puspayoga dalam sambutannya di
Indonesian CSR Summit Awards 2014
di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin 17 November 2014.


Upaya penguatan itu, salah satunya dengan tetap mewajibkan setiap perusahaan di Indonesia untuk menyalurkan program
corporate social responsibility
(CSR). Harapannya, dapat membantu untuk menopang kerangka ekonomi Indonesia dalam menghadapi persaingan global.


"Keberlanjutan sebuah perusahaan akan terjamin bila mereka mampu memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Dan CSR dapat menjadi salah satu penopangnya," katanya.


Chairman
The La Tofi School of CSR, La Tofi, yang menjadi penggagas kegiatan puncak penghargaan CSR 2014, menambahkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan sejak lima tahun lalu tersebut, dapat menjadi tolak ukur untuk melihat iktikad perusahaan di Indonesia, untuk berpartisipasi dalam mendorong percepatan ekonomi Indonesia dalam menghadapi persaingan global.


"Jadi, sekarang perusahaan tidak bisa lagi sekadar memberikan kredit murah, namun juga harus mempersiapkan komunitasnya untuk memanfaatkan keterbukaan ekonomi," kata La Tofi.


Tahun ini, terdapat belasan perusahaan di Indonesia yang berhak mendapatkan penghargaan. Di antaranya, PT Asabri, PT Adaro Energy, PT Astra Agro Lestari, PT Indosemen Tunggal Prakarsa, PT Kaltim Primaco, APP Indonesia, PT Bank CIMB Niaga, PT Helvita Farm Plantation, PT Sidomuncul, PT Astra International Tbk, PT Pupuk Kaltim, PT BCA, PT Pertamina, PT BRI, dan PT Freeport Indonesia.


"Kami juga menganugerahkan penghargaan kepada Pemda dan tokoh, yang dianggap ikut berpartisipasi menunjang komunitasnya. Mudah-mudahan lewat kegiatan ini, dapat menjadi langkah penting untuk menghadapi MEA 2015," ujar La Tofi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya