Harga BBM Naik, Angka Kemiskinan Diprediksi Bertambah

Ilustrasi pemukiman kumuh
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
ASDP Hapus Kebijakan Tiket Feri Kadaluwarsa saat Arus Balik
- Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter dikhawatirkan bisa memicu bertambahnya angka kemiskinan di Kota Malang.

Polisi Ungkap Hasil Penyelidikan Kematian Park Bo Ram, Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Kamar Mandi

Hal tersebut karena harga BBM merupakan komoditi utama kebutuhan masyarakat, sehingga bisa menyebabkan harga kebutuhan pokok lain ikut naik.
Viral Video Jersey Fan Man City Dirobek saat Nobar Lawan Real Madrid, Begini Klarifikasi Korban


Kasie Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Wahyu Furqandari mengatakan, jumlah penduduk miskin Kota Malang tahun 2013 mencapai 40.900 orang atau 4,85 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 840.803.

Jumlah penduduk terus bertambah setiap tahun di Kota Malang. Tahun ini jumlah penduduk berubah menjadi 845.973 jiwa.


"Naiknya harga BBM kemungkinan bisa menambah jumlah kemiskinan," kata Wahyu, Rabu, 19 November 2014.


Menurutnya, warga miskin adalah mereka yang pendapatan per bulan hanya Rp362.162. Naiknya harga BBM akan membuat pengeluaran semakin membengkak dan diprediksi menambah jumlah kelompok miskin baru, jika tidak dibarengi dengan pemasukan yang bertambah.


"Saat ini perpindahan jumlah penduduk kalangan garis menengah ke miskin memang belum ada parameternya. Tetapi, harga BBM yang naik membuat pengeluaran masyarakat menjadi lebih tinggi," katanya.


Dia menuturkan, saat ini jumlah orang bekerja di Kota Malang sebanyak 398.094 jiwa, sementara penganggurannya mencapai 33.309 jiwa.


"Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,4 persen," jelasnya.


Sementara, inflasi Kota Malang pada tahun 2013 mencapai 7,92 persen. Sejak Januari hingga Oktober 2014 sebesar 3,71 persen. Kenaikan harga BBM diprediksi menyumbang kenaikan inflasi 0,5 persen di Kota Malang.


Harga pangan naik


Akibat kenaikan harga BBM, saat ini berbagai harga barang kebutuhan pokok ataupun barang elektronik melejit naik.


Di Pasar Blimbing contohnya, harga buncis dan cabai mengalami kenaikan hingga lebih dari 100 persen. Harga cabai sebesar Rp55 ribu per kilogram dari harga normal Rp8 ribu per kilogram. Sedangkan buncis dari Rp6 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu per kilogram.


Musim hujan yang tidak ramah pada sayur ditambah naiknya harga BBM membuat harga melesat naik.


"Kalau hujan, sayur mudah rusak jadi mahal, ditambah BBM naik, ongkos kirim juga ikut naik. Harga sayur jadi tambah mahal,” kata Sri Juniarti, seorang pedagang sayur pasar setempat.


Menurutnya, harga masih bisa merangkak naik kembali akibat musim hujan dan inflasi barang lain, akibat BBM yang naik.


Harga barang elektronik juga ikut naik. Barang yang peka terhadap perubahan nilai tukar dollar itu naik setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.


Sebelum harga naik, sejumlah pembeli merasa kesulitan mencari barang elektronik lantaran pemilik toko belum berani menentukan harga baru.


"Selasa pagi itu saya beli pompa air banyak yang bilang kosong, pegawainya masih takut memberi harga baru. Agak sore baru dapat, tapi harganya sudah naik. Kalau Senin harganya Rp1,5 juta berubah jadi Rp1,8 juta,” kata Prayitno, pembeli pompa air di Malang, Rabu, 19 November 2014.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya