Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews -
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak konsolidasi, dengan tren melanjutkan reli kenaikan pada perdagangan Kamis 20 November 2014.
Namun, penguatan yang telah terjadi dalam empat hari perdagangan terakhir, berpotensi menimbulkan aksi
profit taking (ambil untung) investor.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Namun, penguatan yang telah terjadi dalam empat hari perdagangan terakhir, berpotensi menimbulkan aksi
Baca Juga :
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
Pengamat Pasar Modal, Stefanus Mulyadi Handoko menyampaikan bahwa sentimen dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi direspons positif oleh investor asing. Tercatat, dana asing yang mengalir masuk mencapai Rp800 miliar dalam dua hari terakhir.
Menurut dia, laju indek saham diprediksi akan bergerak di kisaran 5.100-5.150 dalam satu hingga dua hari ke depan, sebelum melanjutkan kenaikannya untuk menutup gap atas di rentang 5.165-5.180.
Tetapi, Stefanus menjelaskan, saham-saham perbankan mulai tertahan menyusul adanya kenaikan suku bunga acuan perbankan (
BI rate
) sebesar 0,25 basis poin menjadi 7,75 persen.
Demikian juga katanya, dengan saham konstruksi. "Di luar dugaan, saham properti malah bergerak menguat. Hal ini, berseberangan dengan kenaikan
BI rate
. Kemungkinan, saham properti akan mengejar ketertinggalannya dari saham konstruksi," ujarnya kepada
VIVAnews.
Di luar itu lanjutnya, harga minyak sawit mentah (
crude palm oil
/CPO) juga mulai naik kembali, sehingga membuka potensi kenaikan saham sektor CPO pada perdagangan hari ini.
Untuk saham-saham pilihan, dia merekomendasikan lima saham yang dapat dipantau, antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengamat Pasar Modal, Stefanus Mulyadi Handoko menyampaikan bahwa sentimen dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi direspons positif oleh investor asing. Tercatat, dana asing yang mengalir masuk mencapai Rp800 miliar dalam dua hari terakhir.
