- REUTERS/Truth Leem/Files
VIVAnews - Rencana bank sentral Amerika Serikat, The Fed yang akan menaikkan kembali suku bunga pada akhir tahun ini berhasil mengerek mata uang dolar. Sementara itu, bursa Amerika ditutup melemah.
Mata uang dolar meroket ke level US$117,57, setelah sebelumnya menyentuh US$118 terhadap Yen.
"Perdagangan dolar-yen saat ini adalah momentum untuk menantang penalaran fundamental dan menunjukkan kekuatannya," ujar Direktur Pengelola BK Asset Management, Boris Schlossberg kepada MarketWatch, Kamis 20 November 2014.
Dalam perdagangan mata uang lain, Euro bergerak menguat terhadap dolar, dalam dua sesi berturut-turut, ke level US$1.2605, sebelum akhirnya melemah kembali di level US$1.2543. Mata uang poundsterling diperdagangkan lebih tinggi terhadap dolar di level US$1.5676, menguat bila dibandingkan dengan sesi sebelumnya di level US$1.5614.
Sementara itu, dolar lebih variatif, bursa saham rata-rata ditutup melemah. Mengutip laman CNBC, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 2,1 poin, atau kurang dari 0,1 persen ke level 17.685,73.
Sedangkan Nasdaq turun 26,73 poin, atau 0,57 persen ke level 4.657,71. Demikian juga, dengan indeks S&P500 yang turun 0,2 persen ke level 2.048,72. (asp)