- iStock
VIVAnews - Bagi pegawai, ketika sudah pensiun merupakan masa paling sulit. Mereka bingung mengisi waktu luang, di sisi lain, di sisi lain keuangan harus terus terpenuhi.
Salah satu pasangan PNS yang kebingungan itu Ngadiman dan Juminem. Keduanya memasuki masa pensiun hampir bersamaan. Hanya selang tiga tahun. Anak-anaknya sudah mentas semua. Alhasil dua-duanya bingung mencari kegiatan.
"Saya sampai bingung mengisi waktu luang. Mengurus cucu, cuma sesekali," kata Ngadiman kepada VIVAnews, Sabtu 22 November 2014.
Beruntung mereka berkenalan dengan pegawai Dinas Peternakan dan Kehutanan Pemkab Bantul. Pegawai itu menawarkan ternak ayam jawa super. Waktunya pendek, mudah dipelihara, dan mudah dijual.
"Saya siapkan kandang berukuran 18x7 meter," kata warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul ini.
Awalnya dia memelihara 100 ayam dengan harga bibit Rp4.500 per ekor. Jadi modal awal selain kandang, bibit Rp450 ribu dan biaya pakan-minum Rp375 ribu. Hanya dua bulan, dia bisa jual Rp1,5 juta. "Saya untung Rp600 ribu," katanya.
Ayam jawa super. (VIVAnews/Daruwaskita)
Agar tidak terserang penyakit, ayam harus steril. Harus disemprot dengan disinfektan rutin seminggu sekali.
"Sebenarnya perawatan tidak sulit. Kuncinya terisolir dari ayam kampung atau unggas lainnya, sehingga penyakit tidak mudah menyerang," katanya.
Kini, Ngadiman dan Juminem sudah bisa ternak 600 ekor. Cuma dikerjakan berdua. Tentu saja masa pensiun menjadi indah. Tetap punya kegiatan dan punya uang.