Pabrik Rokok PHK Besar-besaran, Menaker Kirim Mediator

Ilustrasi pabrik Rokok.
Sumber :
  • Antara/Syaiful Arif
VIVAnews - Kementerian Tenaga Kerja telah mengirim tim untuk melakukan mediasi antara karyawan dengan pabrik rokok yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.
Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Tim itu, menurut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri akan berdiskusi dengan perusahaan agar PHK tak terjadi.
Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

"Kita kirim tim untuk mediasi, kalau ada (masalah) begitu kita rembug, jangan langsung PHK," kata Hanif di Kementerian Tenaga Kerja, Jakarta, Rabu 26 November 2014.
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Hanif mengimbau, agar pengusaha jangan langsung melakukan PHK jika ada masalah di perusahaannya. "Jangan langsung gunakan hak vetonya masing-masing begitu," lanjutnya.

Sementara itu, untuk buruh, Hanif juga meminta jangan melakukan demonstrasi yang berujung pada kerusuhan dan merusak fasilitas umum. Sebab, hal itu justru akan mempersulit mediasi.

"Jika seperti itu, tidak ada yang simpati, sehingga ke depan lebih susah," lanjutnya.

Sebelumnya, beberapa perusahaan rokok besar seperti Bentoel, Sampoerna, dan Gudang Garam melakukan PHK dan menawarkan pensiun dini kepada karyawannya.

Bentoel Group menawarkan pensiun dini kepada 1.000 dari 8.000 karyawannya. Hal itu dilakukan untuk mengikuti efisiensi perusahaan, akibat turunnya pasar rokok dan naiknya ongkos produksi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya