Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVAnews
- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat perbedaan harganya dengan BBM non subsidi semakin kecil.
Harga premium sebesar Rp8.500 per liter hanya lebih murah Rp1.450 dari Pertamax yang saat ini dibanderol Rp9.950 per liter.
Harga premium sebesar Rp8.500 per liter hanya lebih murah Rp1.450 dari Pertamax yang saat ini dibanderol Rp9.950 per liter.
Baca Juga :
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, di sela acara
Euromoney Investment Forum
2014 mengungkapkan, perbedaan harga tersebut, akan dijadikan salah satu pertimbangan pemerintah dalam menentukan besaran subsidi tetap untuk BBM yang sedang digodok pemerintah untuk diterapkan 2015.
"Itu salah satu yang dipertimbangkan, tapi belum menjadi
policy
," ujar Sofyan, Rabu 26 November 2014.
Subsidi tetap, lanjut Sofyan, ideal untuk diterapkan pemerintah, karena besaran subsidi BBM yang tiap tahunnya terus meningkat, dapat lebih efektif dan bisa dikendalikan.
Dia menuturkan, upaya itu dapat mendorong ruang fiskal pemerintah dialihkan untuk pengembangan infrastruktur dasar bagi masyarakat.
"Kalau bisa seperti itu kan lebih mudah, sekali kami kerjakan selesai masalah," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan, keputusan mengenai kebijakan subsidi tetap tahun depan, tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Besaran per liter subsidi yang akan ditanggung pemerintah masih dihitung.
Kebijakan ini juga akan menjadi salah satu yang akan diajukan dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang akan diajukan ke DPR pada Januari tahun depan. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, di sela acara