PP Targetkan Laba Bersih Naik 35 Persen

Penyusutan Lahan Resapan Air
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Pembangunan Perumahan Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 35 persen atau naik menjadi Rp19 triliun pada 2015. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 35 persen atau Rp730 miliar, dengan perolehan kontrak baru tumbuh sebesar 25 persen menjadi Rp27 triliun.
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Direktur Utama PT PP, Bambang Triwibowo dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Rabu 26 November 2014, optimistis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan perseroan. Hal tersebut seiring dengan gencarnya program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah tahun depan.
Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

"Perseroan optimistis dapat mencapai target-target tersebut. Hal ini juga karena kontribusi seluruh pilar bisnis yang menghasilkan keuntungan,” ujarnya.
Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

Perseroan, kata Bambang, menganggarkan belanja modal (capex) 2015 sebesar Rp1,8 triliun. Anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk penambahan landbank Rp200 miliar, pendirian pabrik pracetak baru di Lampung Rp150 miliar, pengembangan proyek properti Grand Kamala Lagoon Rp108 miliar, investasi enam ruas jalan tol dalam kota, dan beberapa proyek lainnya. 

"Total order book sampai dengan awal November mencapai Rp37 triliun yang terdiri atas perolehan kontrak baru sebesar Rp15,1 triliun dan carry over Rp21,93 triliun," tambahnya.

Sementara itu, dia melanjutkan, proyek baru yang telah diperoleh perseroan, antara lain Mal dan Apartemen Sawangan di Depok senilai Rp896 miliar, Tol Depok-Antasari Rp654,022 miliar, Landmark di Bandung Rp599 miliar, Lexington Apartement di Jakarta Rp442 miliar, Wang Residence Citicon di Jakarta Rp400 miliar, dan Dam Pidekso di Wonogiri senilai Rp361 miliar.

Kemudian, Hotel Dompu Mangadoro di NTT Rp318 miliar, RSP Unair senilai Rp314 miliar, Icon Complex di Jakarta Rp430 miliar, mix used building Marquis de Lavayette di Semarang Rp270 miliar, The Basilica Apartemen di Palembang Rp335 miliar, dan Pejaten Park di Jakarta Rp205 miliar.

Dia mengatakan, tahun depan akan ada sejumlah aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan. Antara lain, melakukan initial public offering (IPO) anak perusahaan, PT PP Properti yang akan dilakukan awal tahun depan. Selain itu, perseroan akan mendirikan pabrik pracetak baru di Lampung, dan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II.

PT PP Properti rencananya akan meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala Lagoon di Kalimalang, Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, apartemen Ayoma di Serpong, landed house Payon Amartha di Semarang, dan pengembangan bisnis properti ke Australia. 

Di samping mengembangkan lahan sendiri, PT PP Properti juga bersinergi dengan BUMN yaitu PT Pertamina, dengan membangun apartemen di lahan seluas 4,1 hektare yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta. Sinergi dengan PTPN IX membangun mix used property di lahan seluas 18 hektare di Solo juga akan dilakukan.

"Dan sinergi dengan BPJS membangun gedung perkantoran di lahan seluas 5.000 meter persegi di kawasan Kuningan, Jakarta," ungkapnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya