Pengusaha UMKM Masih Ragu Berbisnis Online

Ilustrasi bisnis online atau belanja online
Sumber :
  • iStock
VIVAnews
Nyeri-Pegal Usai Olahraga? Yuk Kenalan dengan DOMS
- Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tak hanya bertransaksi hanya di dalam negeri. Namun pengusaha UMKM juga bisa menjual berbagai macam produknya sampai ke luar negeri melalui bisnis
online
China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang
.
Trent Alexander-Arnold Siap Bangkitkan Juara Liverpool

"Artinya, para pengusaha UMKM harus memiliki website sendiri," kata Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jatim, I Made Sukartha, ‎saat membuka Rapat Koordinasi Promosi Misi Dagang dan Investasi Unggulan Dalam dan Luar Negeri serta Peluang Bisnis Tahun 2014
di Hotel Elmi, Surabaya, Kamis, 27 November 2014.


Bagi pengusaha UMKM yang belum memiliki situs sendiri, bisa memanfaatkan proses pemasaran produknya lewat situs milik Pemprov Jatim, yaitu
www.indonesianetwork.co.id.


"Utamanya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, mutlak para pengusaha UMKM harus memiliki
website
sendiri," ucap dia.


Namun, sebagian besar pengusaha UMKM, masih mengkhawatirkan terjadinya penipuan
via online
seperti yang marak diberitakan.


Kekhawatiran itu diungkapkan Bambang, salah seorang pelaku UMKM. ‎Dia mengaku, selama ini sudah mempromosikan usahanya melalui berbagai situs jual beli. Jenis usahanya
install
laptop kecil-kecilan, yang dilakoni
door to door
.


Dia mengisahkan pengalamannya yang hampir kena tipu konsumen yang menghubunginya melalui salah satu situs jual beli.


"Dia minta tolong
diinstallkan
sebanyak 40 laptop," kata Bambang.


Tak kurang akal, sebelum menemui orang yang bersangkutan, Bambang datang ke sebuah kantor telekomunikasi untuk menanyakan apakah konsumennya benar bekerja di tempat itu.


"Ternyata tidak ada nama orang tersebut," ucapnya.


Atas pengalaman itu, Bambang mengaku, ragu untuk membuat situs web sendiri.


"Persoalan lainnya, dalam bisnis online, pembayarannya melalui sistem transfer bank. Sementara, banyak konsumen tidak mau transfer
duluan
. Kami pun juga masih ragu untuk mengirim produk
duluan
, takutnya kami ditipu," ucap Dona, pengusaha UMKM lainnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya