Jelang Tutup Tahun, IHSG Terbaik di Dunia

Papan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere
VIVAnews -
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!
Hingga akhir Oktober 2014, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan level indeks bursa di negara lainnya.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Ini, menjadi pemompa semangat bagi para pemodal asing untuk semakin bergairah menanam dananya di pasar modal Indonesia, mengingat kenaikan tersebut juga menunjukkan tingkat imbal hasil (
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
return ) investasi yang terus meningkat sebagai daya tarik tersendiri.

Berdasarkan surat keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada
VIVAnews,
Kamis, 27 November 2014, IHSG mencapai level 5.089,55 pada 31 Oktober 2014. Angka tersebut, menunjukkan penguatan hingga 19,08 persen dari akhir 2013, sebesar 4.274,18.


Sementara itu, dengan periode yang sama, tercatat indeks Shanghai Stock Exchange naik 14,38 persen, New York Stock Exchange naik 4,28 persen, Singapore Exchange naik 3,37 persen, Australia Stock Exchange naik 2,84 persen, Tokyo Stock Exchange naik 2,41 persen, Malaysia Stock Exchange naik 0,23 persen dan Korea Stock Exchange turun 2,33 persen.


Direktur Utama BEI, Ito Warsito menyampaikan, penguatan IHSG sepanjang Januari hingga Oktober 2014, menggambarkan potensi imbal hasil di pasar modal Indonesia lebih menjanjikan dibandingkan bursa-bursa di negara lain tersebut.


Aliran dana modal asing


Ito menjelaskan, potensi
return
itu telah mampu menarik investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Pasalnya, sampai dengan 25 November 2014, BEI melaporkan bahwa jumlah aliran dana investor asing sudah mencapai Rp49,70 triliun.


Selain itu, usai krisis tahun 2008 lalu, total investor asing yang sudah menanamkan dananya senilai Rp103,50 triliun.


Sedangkan, persentase kepemilikan efek investor asing di pasar modal Indonesia saat ini, mencapai 58,80 persen dan investor domestik menguasai 41,19 persen.


"Kami terus melakukan upaya untuk menambah basis investor domestik agar pergerakan IHSG dapat menjadi lebih stabil. Maka dari itu, otoritas BEI terus bersosialisasi mengenalkan pasar modal kepada masyarakat," ujar Ito dalam keterangan tertulisnya.


Sosialisasi di Pontianak


Oleh karena itu, BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan serangkaian acara sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal Indonesia di Pontianak, Kalimantan Barat.


Sebagai informasi, kegiatan tersebut dilakukan sekaligus dalam rangka memperingati HUT pasar modal Indonesia ke-37.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya