Sumber :
- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews
- Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto tiba-tiba menemui Menteri BUMN, Rini Soemarno. Apa yang dibicarakan pada pertemuan semalam tersebut?
"Kami (bicara) proyek yang di Vietnam. Dia, kan, bagus. Ternyata, Semen Indonesia di Vietnam itu bagus, malah sudah bisa menjual ke Thailand," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 28 November 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kami (bicara) proyek yang di Vietnam. Dia, kan, bagus. Ternyata, Semen Indonesia di Vietnam itu bagus, malah sudah bisa menjual ke Thailand," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 28 November 2014.
Sebagai informasi, PT Semen Indonesia telah mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam, Thang Long Cement pada 18 Desember 2013 senilai US$157 juta.
Thang Long, yang punya pabrik di Quang Nihn, merupakan salah satu produsen semen terkemuka di Vietnam dengan total kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun.
Selain perusahaan di Vietnam, keduanya juga membahas masalah teknis yang membutuhkan perbaikan, supaya tak menganggu lingkungan. Misalnya, membenahi masalah polusi udara yang diakibatkan oleh produksi PT Semen Padang.
Menurut Rini, ada yang menyampaikan keberatan atas polusi akibat aktivitas di PT Semen Padang. "Debunya makin banyak," kata Rini.
Saat ini, kata dia, Semen Padang sedang menambah kapasitas. Akibatnya, polusi debu kemungkinan meningkat. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan sistem penyaringan. "Sekarang (akan digunakan) sistem baru, biar debu itu bisa disaring," kata dia.
Rini melanjutkan, penyelesaian itu akan makan waktu. Pasalnya, harus dilakukan kajian terlebih dahulu. "Jadi, beliau (Dwi) pelajari dulu dan beliau harus melaporkan. (Baru penyelesaian masalah) bisa dilakukan," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebagai informasi, PT Semen Indonesia telah mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam, Thang Long Cement pada 18 Desember 2013 senilai US$157 juta.
