Pengusaha SPBU Minta Pemerintah Tambah Margin Rp30/Liter

Ilustrasi Tera meter SPBU.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVAnews - Pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual BBM bersubsidi mengharap tambahan margin keuntungan dari pemerintah. Sebab, laba mereka dinilai turun setelah penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi, mengatakan, saat ini pengusaha SPBU sedang tidak bergairah. Sebab, mereka diharuskan membayar pajak lebih besar. Sementara itu, hingga saat ini, belum ada insentif dari pemerintah.

"Kondisinya lesu. Kenaikan harga BBM subsidi membuat kami harus membayar pajak lebih besar," ujar Eri, melalui sambungan telepon, kepada VIVAnews, Jumat 28 November 2014.

Akibat kenaikan harga BBM subsidi, kata Eri, keuntungan pelaku usaha hilir minyak turun signifikan. Para pengusaha, menurut dia, mengaku mengalami penurunan margin antara 20 hingga 30 persen.

"Harga BBM subsidi naik, otomatis pajak yang kami bayar juga naik," Eri menegaskan.

Eri mengatakan, pengusaha SPBU dikenakan pajak sebesar 0,3 persen untuk tiap liter bensin yang dijual. Bila harga BBM naik, bilangan pengali untuk bayar pajak juga meningkat. "Dulu 0,3 persen dari Rp6.500 per liter, sekarang jadi Rp8.500 per liter," ujarnya.

Menghadapi kondisi tersebut, Eri meminta agar pemerintah memberikan tambahan margin kepada pelaku usaha SPBU. Seperti tahun sebelumnya, pemerintah memberikan tambahan margin Rp30/liter.

"Kami meminta pemerintah agar menambah margin. Setidaknya sama dengan tahun lalu," katanya. (art)

Baca juga:

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Praz Teguh.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

Bagi Praz Teguh, ketika melihat seorang wanita ia tidak suka memandangi bagian dada ataupun pinggang yang menunjukkan seberapa seksi tubuh wanita itu. Tapi dari mata kaki

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024