Kelas Menengah Tumbuh, Astra International Rambah Bisnis Properti

Harga Properti Meningkat.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Harga Emas Hari Ini 24 April 2024: Global dan Antam Kompak Anjlok
- PT Astra International Tbk berencana merambah sektor bisnis properti sebagai upaya untuk mengantisipasi ledakan jumlah kelas menengah Indonesia yang terus tumbuh.

AHY Cuti Demi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres RI

"Bisnis di properti belum menjadi indikasi bahwa kami akan masuk secara besar-besaran pada sektor ini. Fokus utama tetap di existing business yang sudah ada," kata
Ditanya Soal Kebencian Chef Arnold, Begini Jawaban Codeblu
Chief Group Treasury and Investor Relations Astra International, Iwan Hadiantoro, di Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 November 2014.

Seperti diketahui, selama ini bisnis yang dijalani Astra International adalah otomotif, keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.


Iwan mengatakan, strategi pengembangan bisnis ke sektor properti dinilai sangat menarik, terkait dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinamika sosial yang berkembang positif.


"Masuk ke sektor ini menarik bagi Astra, karena kelas menengah terus tumbuh dan adanya tren rumah vertikal di kota besar," imbuhnya.


Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan tiga tower gedung pencakar langit di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta dengan nilai investasi senilai US$600 juta.


"Kami memanfaatkan lahan seluas tiga hektare untuk membangun
office tower
Menara Astra dan apartemen," tuturnya.


Lebih lanjut, Iwan menyebutkan, proyek ini akan rampung pada 2017 mendatang, bahkan untuk unit-unit apartemen sudah laku terjual hingga mencapai 80 persen.


"Apartemen ini ada 500 unit, sisa 20 persennya diperkirakan laku di 2017. Sejauh ini pembangunan berjalan baik," ujarnya.


Menurut Iwan, ekspansi bisnis ke sektor properti ini tidak terlepas dari hasil kajian manajemen perusahaan yang memproyeksikan bahwa proyek pengembangan perkantoran dan hunian vertikal akan terus bertumbuh.


"Kalau bisnis kami ini bagus dan potensinya semakin besar, maka ini menjadi modal kami ke depan," tuturnya.


Selain itu, kata dia, strategi bisnis juga terkait dengan upaya perseroan untuk mengimbangi kinerja sektor otomotif yang sangat menonjol.


"Kami juga akan memanfaatkan
land bank
, selama ini untuk
manufacturing
di Sunter (Jakarta Utara), akan beralih ke komersial dan residensial," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya