Tanaman Alga Dilirik Jadi Biodiesel Masa Depan

Tanaman alga tumbuh di perairan air tawar.
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Pada kebijakan bauran energi tahun 2025, pemerintah memproyeksikan biofuel berkontribusi dalam campuran energi. Ada berbagai bahan baku biofuel dari tanaman non makanan yang bisa dikembangkan, seperti jarak, kemiri sunan, dan randu.

Tetapi, alga disebut PT Pertamina (Persero) sebagai biodiesel yang paling menjanjikan.

Direktur Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan bahwa di masa depan, biofuel (bahan bakar nabati) non makanan akan punya daya saing dan lebih direkomendasikan.

"Algae is the most promising future for biodiesel," kata Ahmad dalam acara Pertamina Energy Outlook 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis 4 Desember 2014.

Alga, kata dia, tak punya daya saing sebagai bahan pangan. Tak hanya itu, makhluk hidup ini cepat diproduksi karena merupakan organisme fotosintesis yang hidup di laut, air tawar, dan sistem tanah dengan oksigen. Dia pun punya beberapa kelebihan.

"Budidaya alga bisa mengurangi karbondioksida. Produktivitas minyak yang tinggi dan pengembangan alga bisa menggunakan air laut dengan budidaya lepas pantai," kata Ahmad.

Mikroalga tersebut, kata dia, dapat menghasilkan biodiesel 9,87 kali lebih banyak daripada minyak kelapa.

"Pengembangan biofuel memerlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, penelitian, pengembangan institusi, dan sektor swasta," kata dia.

Selain itu, lanjut Ahmad, ada beberapa tantangan biofuel. Pertama, rendahnya konsumsi biofuel. "Konsumsi rendah ini disebabkan oleh penerimaan oleh pelanggan dan pembatasan oleh OEM (original equipment manufacturer) serta insentif ekspor dan harga FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang lebih tinggi daripada gasoil," kata dia.

Tantangan yang lainnya, lanjut Ahmad, ada persaingan penyediaan pangan. Sehingga di masa depan, penggunaan alga sebagai bahan baku biofuel sangat direkomendasikan.

"Keuntungan alga, produktivitas yang lebih tinggi dan luas lahan terfasilitasi oleh laut Indonesia. Sebagai kepulauan terbesar di dunia, Indonesia punya 81 ribu km garis pantai. Indonesia berpotensi besar dalam produksi alga," kata dia.

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang


Baca juga:

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

(asp)

Ketua Kwarnas Pramuka Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024