- Antara Foto
VIVAnews - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai keunggulan untuk dapat bersaing di pasar ekonomi ASEAN.
Menurut dia, letak geografis Indonesia yang merupakan lokasi strategis dan pertumbuhan demografi atau penduduk yang besar menjadi faktor pendukung Indonesia di pagelaran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 mendatang.
"Meskipun masih ada kekurangannya, tapi dilihat dari sudut pandang pengusaha faktor itu adalah peluang. Banyak sekali peluangnya, lidi yang harganya satu perak dijual ke 250 juta penduduk kita bisa kalkulasikan itu. Kita juga jual kuaci, bisa jadi kuaci terbesar di dunia," ujarnya di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 8 Desember 2014.
Raja mengatakan, jika ingin menguasai pasar Asean, kuncinya adalah menjadi menguasai pasar di negeri sendiri. "Dengan sendirinya kita mendominasi bisnis ASEAN," tuturnya.
Selain itu, lanjut Raja, pemerintah perlu mendukung pengusaha muda Indonesia yang ingin berkembang. Menurutnya, perlu ada tiga aspek untuk mendorong pengusaha pemula untuk berkembang, yaitu aspek legalitas, aspek permodalan dan aspek pasar.
"Untuk legalitas bikin izin di Indonesia, konsekuensinya adalah rumit, mahal dan lama. Karena saya membandingkan dengan Singapura. Ini, yg membatasi ruang gerak pengusaha pemula," jelas Raja.
Kemudian, lanjut Raja, dari aspek permodalan para pengusaha pemula sulit mendapat pinjaman dari perbankan. Dan, yang terakhir, dari segi aspek pasar banyak pengusaha Indonesia khususnya yang di daeeah, masih belum dapat memproposikan produk unggulan mereka.
"Kita punya kedutaan di berbagai negara yang bisa digunakan sebagai etalase utama untuk mempromosikan produk nasional," kata Raja. (ren)
BACA JUGA: