HIPMI: Jangan Takut Jadi Pengusaha, Ini Kiatnya

Kandidat Caketum HIPMI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) harus menjadi lokomotif pembangunan pada masa mendatang dan juga sebagai wadah para wirausahawan untuk bisa merangsang anak muda Indonesia untuk terjun menjadi pengusaha.

Hal itu disampaikan oleh Bahlil Lahadalia saat menyampaikan visi dan misinya sebagai calon Ketua Umum BPP HIPMI periode 2015-2017. Kompetisi merebut kursi Ketua Umum HIPMI diisi empat kandidat.

Sebagai informasi, selain Bahlil, tiga kandidat lainnya adalah Bayu Priawan Djokosoetono, Priamanaya Djan dan Andhika Anindyaguna.

"HIPMI harus memainkan perannya. HIPMI lahir untuk mengisi cita-cita kemerdekaan sesuai Mukadimmah, yang salah satunya mengisi pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," kata Bahlil di Jakarta, Senin, 8 Desember 2014.

Oleh karena itu, katanya, HIPMI harus memperkuat fungsi dan perannya sebagai organisasi kader yang berorientasi entrepreneur dan berwawasan kebangsaan.

Saat ini, lanjutnya, ketimpangan dan ketidakadilan begitu terasa di Indonesia terutama dirasakan oleh para wirausahawan di daerah. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena pembangunan tidak merata yang disebabkan kekuatan ekonomi nasional hanya bertumpu pada posisi dan wilayah tertentu di Indonesia.

"Selama ini ketidakadilan begitu dirasakan oleh teman-teman pengusaha di daerah. Saya tahu dan merasakannya karena saya beranjak dari daerah. HIPMI harus membangun posisi tawar dengan pemerintah supaya pengusaha-pengusaha lokal dapat terlibat membangun Indonesia," ujarnya.

Bahlil menjelaskan, selama ini, pengusaha-pengusaha di daerah kerap dalam posisi yang tidak diuntungkan. Ia mencontohkan, misalnya banyak pengusaha asing dibiarkan berinvestasi di Indonesia tapi tidak memberikan keuntungan dan manfaat bagi daerah itu.

"Pemerintahan Jokowi harus kita dorong untuk membangun infrastruktur energi di daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam. Harus ada aturan khusus, boleh lakukan eksploitasi tapi pabriknya harus ada di daerah setempat. Harus ada regulasi yang berpihak pada pengusaha lokal. Selama tidak ada posisi tawar kita akan selalu dalam posisi yang lemah," katanya.

Minim pengusaha


Di samping itu, Bahlil menekankan, Indonesia tengah menghadapi tantangan, yaitu masih sedikitnya jumlah pengusaha di Indonesia. Berbeda dengan negara-negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.

Secara kuantitas, jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,2 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia.

"Pemerintah memutuskan moratorium penerimaan PNS. Kalau benar terjadi moratorium tersebut, maka seluruh perguruan tinggi akan melahirkan pengangguran-pengangguran baru. Oleh karena itu, HIPMI harus mengubah pola pikir mahasiswa agar jangan hanya menjadi karyawan, tapi jadi pengusaha," ucapnya.

Menurut dia, HIPMI bisa mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru sehingga jumlahnya bisa mencapai dua persen dari jumlah penduduk Indonesia. "Jangan takut menjadi pengusaha. Selama punya mimpi, kualitas dan modal bekerja keras pasti bisa," tegasnya.

Maka dari itu, dia pun menerangkan bahwa HIPMI harus memberikan rangsangan kepada pengusaha-pengusaha pemula. Tidak hanya itu, HIPMI harus memperkuat basis kaderisasi, memberikan masukan kepada pemangku kepentingan dan melakukan penguatan jaringan kerja.

Dengan demikian, kata Bahlil, HIPMI harus mendorong pemerintah agar melahirkan aturan yang bisa merangsang lahir dan tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia. HIPMI, lanjut Bahlil, bisa mendorong pemerintah untuk membantu pengusaha-pengusaha baru dalam hal perizinan, treatment dan modal usaha.

"Pemimpin HIPMI ke depan harus bisa memberikan dan menjadi inspirasi, membangun gagasan besar dan mengeksekusi. Kemudian, memotivasi teman-teman daerah untuk menjadi pengusaha. Saya pun merasakan sendiri bagaimana kaderisasi HIPMI yang saya jalani selama 10 tahun telah membuka jalan pengembangan diri saya sebagai pengusaha muda. Saya belajar bisnis sejak SD dengan jualan kue dan juga pernah jadi sopir angkot," tambahnya.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Baca juga:

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?

Calon anggota Paskibra Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024