- satu jam lebih dekat-tvOne
VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mematok rencana bahwa Indonesia harus bisa swasembada garam. Sektor kelautan yang menjadi salah satu andalan di Tanah Air, dianggap cukup mumpuni mewujudkan mimpi tesebut.
"Harusnya kita (Indonesia) tidak perlu impor (garam) lagi. Indonesia bisa swasembada garam," ujar Susi usai menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Racmat Gobel, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa 9 Desember 2014.
Mimpi swasembada garam, kata Susi, bukan hal yang mustahil. Terbukti produksi garam petani di Indonesia, khususnya garam untuk konsumsi bisa terpenuhi oleh petani lokal. Namun memang, khusus untuk garam jenis industri, ketergantungan impor menjadi hal pelik yang harus dibenahi.
"Pembuatan industri garam yang bisa memproduksi garam industri, menjadi tantangan bagi kita. Saya yakin, biaya produksinya jauh lebih murah," kata Susi.
Menteri Perdagangan, Racmat Gobel, mengapresiasi rencana Susi untuk mewujudkan swasembada garam. Ia pun mengaku optimistis bila hal itu dapat diwujudkan dengan sinergisitas semua pihak.
Saat ini, kata Gobel, berdasarkan perhitungan total kebutuhan garam nasional adalah sebanyak 3.857 juta ton. Jumlah ini diyakini masih akan terpenuhi dengan jumlah stok tersedia sebanyak 4.800 juta ton.
"Impor garam kita sebesar 1,9 juta ton sementara total produksi kita sebanyak 2,1 juta ton. Dalam kondisi ini kita bahkan mampu melakukan ekspor hingga 3.000 ton per tahun. Jadi saya pikir, Indonesia bisa buat garam di dalam negeri sendiri tanpa harus impor," kata Gobel.
Baca juga: