Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Emas berjangka memperpanjang kerugian untuk sesi keempat perdagangan beruntun pada penutupan Senin di Bursa New York, Amerika Serikat. Kondisi ini dipengaruhi harga minyak yang gagal mempertahankan
rebound
.
Seperti diberitakan
Baca Juga :
Angin Segar untuk Startup Pemula
Seperti diberitakan
Marketwatch,
Selasa 16 Desember 2014, harga kontrak emas untuk pengiriman Februari turun 14,80 poin (1,2 persen) ke level US$1.207,70 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mengalami tekanan jual setelah seorang pejabat dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) menegaskan bahwa aliansi produsen minyak ini tidak berniat mengurangi produksi demi mengangkat harga di pasar.
Analis mengatakan bahwa kepemilikan yang diperdagangkan di bursa emas telah stabil pada awal Desember. Menurut data terbaru, pasokan emas telah mencapai 6 ton lebih setelah empat bulan berturut-turut berada dalam
net redemption.
"Data CFTC untuk pekan yang berakhir Selasa 9 Desember menunjukkan bahwa posisi spekulatif bersih di COMEX emas meningkat 22.500 lot, sebagian besar didorong oleh posisi jangka panjang baru untuk gelombang 16.200 lot, sedangkan yang jangka pendek ada sekitar 9.200 lot, mencerminkan
short covering
karena harga mencapai puncaknya sejak akhir November," ujar analis.
Pasar domestik
Di dalam negeri, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk melaporkan harga emas batangan pada transaksi hari ini, Selasa 16 Desember 2014 bergerak melemah dibanding perdagangan kemarin.
Baca:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Marketwatch,