Hari Ini Rupiah Berpotensi Kembali Merosot

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Laju rupiah diperkirakan masih berpotensi untuk kembali bergerak di tren negatif pada perdagangan Kamis, 18 Desember 2014. Kemarin, rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 180 poin atau 1,39 persen.

Berdasarkan pantauan dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tembus ke level Rp12.720 per dolar AS. Sehari sebelumnya, rupiah justru berada dalam tekanan yang cukup parah hingga menyentuh level terendahnya sejak 2008 di level Rp12.900 per dolar AS.

"Masih adanya spekulasi akan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI) cukup dapat menenangkan pelemahan rupiah. Namun, tetap menyisakan ruang bagi rupiah untuk melanjutkan penurunannya," ujar Reza Priyambada, Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia kepada VIVAnews.

Seperti diketahui, di tengah minimnya sentimen positif, adanya intervensi BI senilai Rp200 miliar melalui pembelian obligasi cukup mampu membangkitkan persepsi positif pelaku pasar terhadap rupiah, setelah terus merosot tajam sejak 11 Desember 2014 seiring dengan sentimen menguatnya dolar AS.

Menurut Reza, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp12.690-12.785 per dolar AS.

Selain itu, kondisi semakin menguatnya dolar AS dipertegas melalui pernyataan yang akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan. Seperti diberitakan CNBC, dini hari tadi, penegasan ini sesuai dengan harapan pasar, meskipun kapan waktu tepatnya pemberlakuan kebijakan normalisasi itu masih bersifat tentatif. (art)
 
Baca juga:

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024