- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (berkode saham BDMN) dan International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota kelompok Bank Dunia melakukan penandatanganan kerja sama selama tiga tahun ke depan. Kerja sama tersebut, akan berlaku mulai periode Januari 2015 hingga Desember 2018.
Tujuan dari kerja sama yang dilakukan kemarin adalah untuk pengembangan dan melakukan pendampingan model desain pembiayaan, khususnya sektor agrobisnis di Danamon Simpan Pinjam.
Dalam surat keterangannya kepada VIVAnews, Kamis 18 Desember 2014, pelaksanaan kegiatan ini pada tahap awalnya akan melibatkan sembilan unit Danamon simpan pinjam (DSP) di kantor wilayah Danamon di Malang, Bandung, dan Medan. Kabupaten Malang akan menjadi pilot project (proyek percontohan), di mana baru dimulai pada Februari 2015.
Kemudian, setelah tahapan tersebut, program pun dilanjutkan di 81 unit DSP lainnya di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara pada Maret hingga Desember 2015. Dengan dimikian, pada akhir 2015, diharapkan sebanyak 90 unit DSP telah menjalankan program tersebut.
Direktur Danamon, Muliadi Rahardja menyampaikan bahwa kemitraan ini membuktikan kalau Danamon dan IFC memiliki tujuan yang sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi segmen usaha kecil dan menengah di Indonesia.
"Kami berharap, dengan kerja sama ini Danamon dapat menyalurkan pembiayaan ke sektor pertanian unggulan dengan pola terpadu dari hulu sampai ke hilir," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Country Manager IFC Indonesia, Sarvesh Susi menjelaskan bahwa agrobisnis merupakan sektor penting dalam penyerapan tenaga kerja bagi mereka yang berada di bawah garis kesejahteraan. Menurut dia, sektor ini di Indonesia memiliki potensi yang besar, namun masih kurang banyak mendapat perhatian dari institusi keuangan.
Sebagai informasi, sejak Desember 2010, DSP melakukan pembiayaan sektor agrobisnis untuk segmen UMKM dengan fokus komoditas, seperti kelapa sawit, karet, kakao, jeruk, perikanan, darat, dan peternakan ayam.
Dari Desember 2010 hingga Oktober 2014, pembiayaan kepada segmen usaha mikro agrobisnis tersebut mencapai Rp1,9 triliun, dengan jumlah nasabah sekitar 22 ribu melalui 234 unit DSP dari keseluruhan unitnya sebanyak 1.079 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga:
(asp)
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
Kemnaker mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistisk Nasional (NLE), yang berorientasi pada kerja sama antar instansi.
