Lewat Kicauannya, SBY Sharing Soal Pengalaman Anjloknya Rupiah

Presiden Jokowi saat menerima kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun Twitter miliknya @SBYudhoyono yang diunggah Kamis 18 Desember 2014, pukul 13.12 WIB berbagi ilmu dan pengalaman tentang jatuhya nilai tukar rupiah.

SBY mengakhiri kicauannya SBY meminta maaf, karena menyampaikan pandangannya melalui media sosial. "Maaf, pandangan ini saya sampaikan di media sosial - tak selalu mudah masuk ke liputan media konvensional, terutama di dalam negeri. *SBY*," tulisnya.

Di awal sharing, SBY seakan menjawab seorang pejabat pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menurut SBY telah menudingnya bahwa jatuhnya rupiah akibat kebijakan pemerintahan SBY yang salah.

"Atas tudingan ini, saya minta kepada siapa pun yang bersama saya 10 tahun di pemerintahan harap bersabar. Tak perlu ikut menuding kesana kemari."

"Menyalahkah orang lain tak akan menyelesaikan persoalan. Itulah pelajaran yang saya petik selama dulu memimpin negeri ini," lanjutnya.

Berikut kicauan SBY yang berbagi ilmu dan pengalamannya mengatasi krisis ekonomi, yang dipicu oleh krisis minyak dunia setidaknya dua kali di masa pemerintahannya, yakni 2008 dan 2009.

"Sekarang saya ingin berbagi ilmu & pengalaman. Berikut bagaimana saya & para pembantu saya atasi krisis. Sebagian mengenalnya sebagai SBYnomics."

"Perihal tantangan yang tidak ringan terhadap ekonomi Indonesia, telah saya sampaikan setahun yang lalu, tepatnya Oktober 2013."

"Sebagai Ketua APEC tahun 2013, saya sampaikan bahwa semua "emerging economies", termasuk Indonesia, menghadapi tantangan yang berat."

"Tantangan itu antara lain berupa pelambatan pertumbuhan, menurunnya nilai tukar, jatuhnya harga komoditas pertanian & mineral."

"Bahkan saya sampaikan era dolar murah sudah usai. Saya perkirakan nilai tukar rupiah kita tahun 2014 tembus Rp12.000 per 1 dolar AS."

"Saya tak pernah menjanjikan rupiah akan menguat bahkan di bawah Rp 10.000 per dolar AS, karena saya tahu situasi ekonomi dunia."

"Nilai tukar rupiah kita saat ini ditentukan oleh faktor "supply-demand", kebijakan moneter bank sentral AS & juga spekulasi pasar."

"Tekanan ekonomi ini ada yang sifatnya global (akibat kebijakan Bank Sentral AS, turunnya pertumbuhan Tiongkok & stagnasi ekonomi Eropa)."

"Ada juga yang bersifat nasional, misalnya adanya defisit perdagangan & anjloknya nilai ekspor kelapa sawit, batubara & lain-lain."

"Ekonomi yang kurang cerah di Tiongkok, Jepang & Eropa bagaimanapun akan menurunkan peluang ekspor & investasi di Indonesia."

"Itulah sebabnya selaku Presiden saya tetapkan pertumbuhan yang realistik sekitar 5-6 %. Saya tahu situasi global, kawasan & nasional."

"Saya tidak memberikan angin surga, ekonomi kita akan tumbuh tinggi hingga 7 %. Semua negara menurunkan angka pertumbuhannya."

"Saat hadiri World Chinese Economic Forum di Chongqing Tiongkok 2 minggu lalu, saya diberitahu pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya 7 %."

"Pertumbuhan Tiongkok 7% (biasanya 8-10 %) berdampak negatif pada perdagangan & investasi ke negara lain, termasuk Indonesia."

"Saya menyadari porsi sumber pertumbuhan (growth) dari neto ekspor-impor mengalami penurunan, karenanya menjaga investasi penting."

"Namun, situasi perekonomian global tetap menekan investasi di Indonesia, kendati iklim, perizinan & infrastruktur terus kita perbaiki."

"Karenanya sumber pertumbuhan yang sungguh kita jaga adalah konsumsi rumah tangga & pembelanjaan pemerintah. Hasilnya lumayan."

"Saya setuju bahwa subsidi yang tidak tepat harus kita pangkas, Karenanya harga BBM saya naikkan tahun 2013, juga tarif listrik & gas di tahun 2014."

"Penghematan anggaran juga kami lakukan dalam APBNP 2014 (sebanyak RP 43 triliun), tetapi pembelanjaan pemerintah tetap penting."

"Di kala krisis, konsumsi pemerintah (government spending) tetap penting, agar "demand" tetap terjaga & sektor riil tidak semakin menurun."

"Agar daya beli rakyat, khususnya keluarga miskin tetap terjaga, kami berikan berbagai bantuan langsung agar bisa mencukupi kebutuhannya."

"Ketika terjadi kenaikan harga-harga, secara moral, sosial & ekonomi pemerintah wajib membantu golongan miskin & tidak mampu."

"Kebijakan subsidi memang tidak disukai oleh Neolib & ekonomi yang kapitalistik, tetapi bagi saya tetap diperlukan. Ini soal keadilan sosial."

"Dengan demikian sektor riil tetap bergerak & tidak perlu ada PHK karena barang & jasa yang dihasilkan perusahaan tetap dibeli rakyat."

"Seperti inilah kebijakan ekonomi yang kami jalankan, untuk menjaga pertumbuhan, lapangan pekerjaan & penurunan kemiskinan."

"Meskipun tidak sempurna tetapi hasilnya nyata & ada. Pertumbuhan ekonomi kita nomor 2 di antara negara-negara anggota G-20."

"Saya sadar pembangunan infrastruktur amat penting & melalui MP3EI kami alirkan ratusan triliun per tahun dari swasta, BUMN & APBN."

"Kebijakan sumber pembiayaan infrastruktur ini tidak dari APBN semata, karena saya masih memprioritaskan pengurangan kemiskinan."

"Kebijakan pembangunan infrastruktur & konektifitas kami tuangkan dlm MP3EI bersama Menteri, Gubernur, Ekonom, BUMN & Swasta."

"Ekspansi ekonomi yang mengakibatkan kebutuhan sumber pendanaan asing & dolar AS juga kita batasi, agar rupiah kita tak makin tertekan."

"Sektor riil & ekonomi mikro penting, tetapi tidak boleh mengabaikan ekonomi makro yang menjaga stabilitas & kesehatan ekonomi nasional."

"Kebijakan ekonomi di era "gejolak" juga harus mensinergikan kebijakan fiskal & moneter. Saya kordinasikan untuk tidak jalan sendiri-sendiri."

"Inilah garis besar kebijakan ekonomi yang saya pilih & jalankan ketika ekonomi kita mengalami tekanan. Ada alasan & "rationale-nya"."

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Baca juga:





(asp)

Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024