Jokowi Cuma Tambah 49, Jumlah Waduk di Malaysia Tiga Kali Lipat RI

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri mengering
Sumber :
  • Antara/ Andika Betha
VIVAnews
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, jumlah waduk di Indonesia kalah jauh dibanding Malaysia. Makanya, dia sangat mendukung rencana Presiden menambah pembangunan waduk.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

[Baca: ]
Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan


Data yang diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan bahwa jumlah waduk, bendungan, dan embung di Indonesia saat ini hanya 323.


"Jumlah waduk di Malaysia tiga kali lebih banyak dari pada Indonesia. Dengan alokasikan subsidi ke sektor produktif, sektor pertanian adalah salah satunya, akan kita lakukan pembangunan waduk," kata Sofyan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis 18 Desember 2014.


Pembangunan infrastruktur itu, menurut Sofyan, bisa dilakukan dengan menggunakan dana yang diperoleh dari APBN atau swasta. Jika swasta, bisa diambil peranannya untuk proyek pembangunan yang sifatnya komersil, sedangkan dana APBN mengambill porsi infrastruktur dasar.


Namun, ia menegaskan jika ingin mendorong investasi dari swasta, harus dibantu juga dengan mempercepat izin. Untuk merealisasikan hal itu, saat ini, tengah dipersiapkan layanan terpadu satu pintu, atau
one stop service
di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Awal Januari 2015, sistem ini rencananya akan mulai berjalan.


"Dengan izin yang tidak rumit, investasi juga akan semakin cepat," tutur Sofyan.


Selain waduk, infrastruktur jalan juga turut dibahas oleh Sofyan. Saat ini, pertumbuhan jalan, terutama di kota-kota besar, tidak lagi mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan.


"Orang asing yang ke sini kaget, karena (jalan) Sudirman-Thamrin jadi tempat parkir terpanjang di dunia karena macet. Itu akibat kita tidak membangun infrastruktur," ujarnya.


Menurutnya, kondisi itu karena pemerintah tidak bisa menyiapkan infrastruktur saat ekonomi sedang tumbuh tinggi. "Saat ekonomi tumbuh tinggi, yang menjadi kebutuhannya itu adalah infrastruktur. Jalan misalnya," ujar Sofyan.


Laporan, Marlina Irdayanti



Baca juga:







(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya