Siap-siap, Suku Bunga KPR per Januari 2015 Naik Tiga Persen

Pekerja menyelesaikan proses pembangunan rumah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Manfaatkan Suasana Ramadhan, Kemenag Mengadakan Uji Kompetensi Guru Pendidikan Al-Qur'an
- Pemilik kredit pemilikan rumah (KPR)
fixed rate
Pengakuan Mengejutkan dr Ingwy Alias Sunaryanto yang Ternyata Dokter Gadungan
, atau suku bunga tetap yang sudah berakhir tahun ini, harus siap-siap menerima kenaikan suku bunga per Januari 2015, sebesar dua hingga tiga persen.
Airlangga Sebut Belum Ada Pembicaraan soal Jokowi Bakal Pimpin Koalisi Besar

Hal tersebut, akibat kenaikan suku bunga acuan ( BI rate ) sebesar 25 basis poin, menjadi 7,75 persen pada November 2014.

Andika Bayu Pratama, Head of Banking Product cekaja.com , mengatakan bahwa kenaikan BI rate akan berimbas pada bunga suku bunga deposito yang juga semakin tinggi, di mana deposito merupakan salah satu sumber pendanaan KPR bank. Imbasnya, bank pun akan menaikkan suku bunga KPR-nya.

"Besarnya suku bunga KPR tergantung sumber pendanaan bank, yakni bagaimana cara akuisisi dana yang digunakan oleh bank. Kenaikan suku bunga fixed menjadi floating (mengikuti suku bunga acuan) berada di kisaran dua hingga tiga persen. Sementara itu, KPR dengan bunga fixed berada di kisaran 11-17 persen," ujar Bayu, seperti dikutip dalam surat elektroniknya kepada VIVAnews , Kamis 18 Desember 2014.

Dia menjelaskan, misalnya, sumber pendanaan KPR BCA dengan komposisi CASA ( current account saving account , atau komposisi dana murah), lebih banyak diambil dari giro dan tabungan yang berbunga lebih murah, dibandingkan deposito yang memiliki suku bunga lebih tinggi. Maka, BCA menetapkan suku bunga KPR
floating
di kisaran 10 hingga 11 persen.


Sementara itu, untuk bank asing, yang sumber pendanaan KPR-nya berasal dari dana yang memiliki biaya akuisisi dana (komposisi dana pihak ketiga) lebih besar dibandingkan CASA, maka suku bunga KPR yang ditetapkan lebih tinggi. Misalnya ANZ dan HSBC yang menetapkan suku bunga di kisaran 12,5-13,5 persen.


Jangan tunda, beli rumah sekarang


Lebih lanjut, Bayu menjelaskan, dengan kondisi seperti saat ini, di mana perekonomian Indonesia belum stabil, keputusan membeli rumah sangat tepat.


"Karena di 2015, kemungkinan
BI rate
naik, di-
adjust
(sesuaikan) kisaran maksimal delapan persen. Jika terjadi lagi kenaikan
BI rate
, dipastikan untuk suku bunga
fixed
juga akan ikut merangkak naik," ungkapnya.


Menurutnya, agak sulit untuk memprediksi kapan perekonomian domestik akan normal kembali mengingat situasi perekonomian Amerika Serikat yang semakin stabil.


"Dan seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini nilai tukar dolar AS masih fluktuatif," jelasnya.


Menurutnya, saat akan mengajukan KPR, masyarakat harus lebih membandingkan berbagai penawaran KPR, khususnya terkait biaya dan bunga yang dimiliki masing-masing bank, sehingga mereka dapat memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.


Dia menambahkan, rata-rata tenor KPR saat ini yang ditawarkan bank adalah 15 hingga 20 tahun. Dengan kenaikan harga properti dalam tiga tahun terakhir di kisaran 20 hingga 30 persen, akan lebih menguntungkan jika mereka mengambil KPR dengan tenor yang sesingkat-singkatnya.


"Akan tetapi, harus dilihat apakah cicilan KPR membebani
cashflow
per bulan, atau tidak," ujarnya.


Berdasarkan data yang dikutip VIVAnews dari cekaja.com, berikut perbandingan suku bunga KPR beberapa bank saat ini.


1. BCA


Suku bunga yang ditawarkan 10 persen
fixed rate
tiga tahun.


2. Bank DKI

Suku bunga yang ditawarkan 10 persen
fixed rate
tiga tahun.


3. Bank CIMB Niaga


Suku bunga yang ditawarkan 10,25 persen
fixed rate
dua tahun.


4. PermataBank

Suku bunga yang ditawarkan 10,50 persen
fixed rate
satu tahun.


5. ANZ


Suku bunga yang ditawarkan 10,50 persen
fixed rate
dua tahun.


6. HSBC


Suku bunga 9,5 persen fixed rate tahun pertama dan 10,5 persen
fixed rate
di tahun kedua.


7. OCBC NISP


Suku bunga yang ditawarkan 10,73 persen
fixed rate
tiga tahun.


8. UOB


Suku bunga yang ditawarkan 10,75 persen
fixed rate
dua tahun.


9. Panin Bank


Suku bunga yang ditawarkan 10,75 persen
fixed rate
dua tahun.


10. Bank Victoria


Suku bunga yang ditawarkan 10,99 persen
fixed rate
dua tahun.


11. Bank Mandiri

Suku bunga yang ditawarkan 11 persen
fixed rate
satu tahun.


12. BNI


Suku bunga yang ditawarkan 12 persen
fixed rate
satu tahun.


13. BTN


Suku bunga yang ditawarkan 12 persen
fixed rate
satu tahun.


14. Bank Mega


Suku bunga yang ditawarkan 12,99 persen
fixed rate
satu tahun.


15. Bank Bukopin


Suku bunga yang ditawarkan 14 persen
fixed rate
satu tahun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya