Muslihat Korupsi Sumur Minyak Blok Limau

Ilustrasi pengeboran minyak tengah laut.
Sumber :
  • REUTERS/China Daily/Files

VIVAnews - Modus korupsi yang dipraktikkan anak perusahaan China National Petroleum Corporation (CNPC) di Blok Limau, Sumatera Selatan, cukup pelik. Mereka membeli perusahaan yang tak memiliki aset dan produk untuk menguasai blok tersebut.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Anak perusahaan CNPC, PetroChina Daqing, telah dibayar untuk mengendalikan perusahaan tanpa aset dan produk (shell company), Visi Horizon Holdings Ltd, yang terdaftar di Virgin Island. Transaksi ini memungkinkan PetroChina Daqing untuk mengambil alih pengoperasian tiga blok Limau.

Mengutip kantor berita Reuters, Jumat 19 Desember 2014, petinggi CNPC, Zhou Jiping mengatakan perusahaan akan aktif "mengeksplorasi" cara-cara baru menyelidiki kasus korupsi pengelolaan Blok Limau sebagai tindakan tegas terhadap korupsi.

Indonesia telah menjadi target utama rencana ekspansi kelompok usaha CNPC. Produksi minyak di negara Asia Tenggara telah menurun sejak puncaknya 1995. Indonesia mulai menarik investasi asing untuk menghentikan kejatuhan produksi.

CNPC merupakan produsen peringkat ketujuh pada 2011, dengan 3.500 karyawan dan produksi tahunan sekitar 40 juta barel. Beberapa investasi awal CNPC di Indonesia, dibuat ketika harga minyak lebih rendah. PetroChina membeli aset Indonesia dari produsen minyak asal Amerika Serikat, Devon Energy Corp pada 2002.

Sebenarnya, kesepakatan Limau merupakan model bisnis yang biasa ditempuh oleh PetroChina Daqing Oilfield. Bahkan, perusahaan jasa minyak memuji kesepakatan yang terjadi pada 2013 itu sebagai pionir kesepakatan "sumber daya teknologi". Dalam kesepakatan ini, keahlian perusahaan dalam mengekstraksi minyak di ladang akan mendapatkan imbal hasil dari peningkatan produksi.

Dalam pernyataan pada Juni tahun lalu, perusahaan mengatakan telah menyelesaikan "akuisisi saham yang terkait dengan Proyek Limau," tanpa mengungkapkan penjual atau harga.

Berdasar wawancara dengan pejabat industri minyak Tiongkok dan dokumen yang berkaitan dengan transaksi, PetroChina Daqing benar-benar membeli Visi Horizon Holdings Ltd, sebuah perusahaan yang terdaftar di British Virgin Islands.

Visi Horizon terdaftar pada Mei 2009. Sayangnya, di BVI tidak mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan direksi dan pemegang saham.

Melalui shell company lainnya, Visi Horizon terkait dengan Indospec Energy Limau, perusahaan yang memegang kontrak operasi bersama untuk tiga blok Limau.

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Bayar US$85 juta

Dalam sebuah wawancara, Chief Executive Officer Indospec Energy Limau, Indra Wijaya, menegaskan bahwa perusahaan telah memenangkan kontrak dari Pertamina melalui tender.

Dalam kontrak setebal 91-halaman itu menunjukkan, Indospec Energy Limau dijadwalkan akan menginvestasikan US$50 juta dalam tiga tahun pertama dari perjanjian operasi sepanjang 20 tahun.

Wijaya, yang 20 tahun bekerja di Pertamina, membenarkan kalau Visi Horizon terlibat dalam kesepakatan Limau. Tapi dia menolak untuk memberikan rincian.

Wijaya juga menolak untuk membahas dana pembayaran untuk PetroChina sebesar US$85 juta. "Ini tentang bisnis kami. Saya tidak akan memberikan jawaban," katanya. (hd)

Baca juga:

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024