MasterCard Bakal Hapus Kata Sandi untuk Transaksi Online

Peluncuran Kartu Kredit Solid Titanium
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas
- Salah satu raksasa jaringan kartu kredit, MasterCard, akan menghapus penggunaan kata sandi pada sistem pembayaran daring (
online
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
). Kata sandi akan diubah menjadi sidik jari.
Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

Melalui keterangan resminya, langkah MasterCard ini dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi. 


“Kami menginginkan pengalaman pembayaran yang aman dan sederhana. Kami ingin mengidentifikasi para pengguna sebagai diri mereka sendiri, bukan berdasar pada apa yang mereka ingat," ujar Ajay Bhalla,
President of Enterprise Security Solutions
MasterCard di London, Jumat 19 Desember 2014.


Menurut Ajay, perusahaan telah memiliki terlalu banyak kata sandi yang harus diingat. Hal itu menimbulkan masalah baru untuk konsumen dan bisnis.


Pendekatan MasterCard adalah dengan efektifitas pemberdayaan data dari pemegang kartu. Imbasnya, penggunaan kata sandi jadi lebih sedikit dan sederhana saat melakukan pembayaran.


Jika pada akhirnya otentifikasi dibutuhkan, pemegang kartu dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan kata sandi sekali-pakai atau melalui otentifikasi biometrik sidik jari. Jadi, tidak bergantung pada kata sandi statis yang harus terus diingat.


Protokol baru, yang diproduksi bersama Visa ini, dapat digunakan pada 2015 dan secara bertahap akan menggantikan protokol 3D Secure.


MasterCard juga mengembangkan sistem lain dalam lingkungan bebas kata sandi. Meliputi, pengembangan program SecureCode, memprakarsai uji komersial untuk aplikasi pengenalan wajah dan suara untuk otentifikasi pemegang kartu, serta percobaan pada gelang yang dapat mengotentifikasi pemegang kartu melalui ritme detak jantung.


Perubahan standar ini, diklaim akan menguntungkan konsumen, bank, dan
merchant
. Pada 2018, pembayaran melalui perangkat
mobile
diharapkan dapat mewakili 30 persen dari semua penjualan melalui saluran daring. (ren)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya