Bikin Mobil Multiguna, Konsorsium Peneliti Jatim Diserbu Order

Mobil Progea
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/VIVAnews
VIVAnews
Alasan Wika Salim Semakin Yakin ke Max Adam, Bawa ke Keluarga Saat Lebaran
– Salah satu proyek penelitian konsorsium yang melibatkan akademisi, bisnis dan
government
Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi
(ABG) dalam mengembangkan kendaraan multiguna pedesaan yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi telah berhasil menciptakan kendaraan multiguna yang diberi nama Progea.
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23

Konsorsium peneliti ini terdiri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, PT Indutri Kereta Api (INKA), PT Railindo Global Karya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, dan Industri Kecil Menengah (IKM) Jawa Timur.

Menurut Agus Sigit Pramono, Ketua Peneliti, kelebihan mobil Progea adalah mampu melakukan empat fungsi sekaligus. Di antaranya menjadi mobil toko untuk berjualan, mobil penumpang, mobil pengangkut barang, serta mobil produksi.


“Itulah mengapa mobil tersebut dinamakan mobil multiguna Progea yang disingkat dari Produktif Gulirkan Energi Alternatif,” kata Sigit, di Surabaya kepada
VIVAnews
, Sabtu 20 Desember 2014.


Untuk teknis pemakaiannya, lanjut Sigit, mobil Progea tersebut memiliki empat boks yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan. Untuk pemasangan dan pelepasan boksnya, mobil tersebut sudah dilengkapi dengan pengait untuk memastikan keamanan supaya boks tidak bergeser ketika sedang digunakan.


Ia menerangkan bahwa mobil Progea ini dibuat untuk membantu industri kecil menengah (IKM) pedesaan dalam meningkatkan produktivitasnya. “Dengan adanya mobil ini IKM mampu melakukan empat fungsi sekaligus hanya dengan satu mobil,” ujarnya.


Sementara itu, koordinator tim peneliti ITS, Prof Ir I Nyoman Sutantra mengatakan, secara keseluruhan, 75 persen bagian mobil tersebut adalah buatan ITS, sedangkan 25 persen sisanya masih menggunakan mesin dari Tiongkok. Namun saat ini, tim tersebut sudah mampu mengembangkan mesin yang mereka sebut SINJAI (Mesin Jawa Timur Indonesia) yang kemudian akan dipasangkan ke dalam mobil Progea tersebut.


“Untuk mesin SINJAI juga dibuat sendiri oleh ITS, kecuali injektor serta pompa bahan bakar yang masih harus menggunakan produk impor,” ujar pria yang juga dosen Jurusan Teknik Mesin ITS ini.


Saat ini, Progea baru diproduksi sebanyak dua unit. Namun, sudah mendapatkan tawaran produksi sebanyak ratusan unit dari beberapa Kepala Daerah di Jawa Timur. “Untuk pemroduksian selanjutnya, akan diserahkan kepada PT INKA yang merupakan salah satu
partner
dalam membuat mobil multiguna ini,” kata Nyoman Sutantra lagi.


Laporan, Mohammad Zumrotul Abidin


Baca juga:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya