Pengusaha Ritel Menjerit, Biaya Operasional Membengkak

Alfamart (Ilustrasi)
Sumber :
  • Dokumentasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

VIVAnews - Meningkatnya daya beli masyarakat yang terjadi tahun ini, seolah tak berarti bagi industri ritel Tanah Air. Sektor ini terpukul oleh naiknya beban operasional.

Selain kenaikan tarif listrik, beban peritel ditambah lonjakan tarif upah minimum tenaga kerja pada awal tahun depan. Belum lagi, dampak atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Sebagai industri yang masuk kategori padat karya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) yang kini memiliki lebih dari 100 ribu karyawan, menghadapi kenaikan beban biaya operasional," ujar Solihin, Direktur SAT, Senin 22 Desember 2014.

Melalui keterangan tertulisnya, Solihin mengungkapkan, persoalan itu ditambah dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah kerap kali tumpang tindih dengan pemerintah pusat. Contohnya, dalam hal perizinan bagi peritel modern dan waralaba di daerah.

Akting Jadi Mafia yang Misterius, Maxime Bouttier: Aku Aslinya Cerewet

Untuk membuka toko modern di daerah, perizinan yang diurus sangat banyak dan memerlukan proses yang panjang.

Seperti diketahui, pada masa mendatang bakal terjadi serbuan produk impor. Hal ini, tentunya perlu menjadi perhatian pemerintah. Cara instan untuk bisa berperang dengan produk asing ini adalah dengan mengoptimalkan kualitas produk ritel lokal dan memperketat celah distribusi produk impor di Indonesia.

"Harga jual produk ritel yang terpaut jauh antara Pulau Jawa dan luar Jawa, terutama Indonesia bagian timur, bisa diatasi dengan visi misi pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara maritim dan rencana pembangunan tol laut. Kami sangat mendukung dan menunggu hal ini bisa segera diwujudkan," tutur Solihin.

Solihin, yang juga wakil ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap, pemerintah tidak membuat peraturan yang justru bisa menghambat roda bisnis peritel domestik. Jaringan ritel di Indonesia dibutuhkan oleh produsen lokal yang ingin memasarkan produknya ke pelosok negeri.

"Harapannya bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia," katanya. (art)

Baca juga:




Startup.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Starventure memberi dukungan bagi para pelaku bisnis yang baru saja mulai atau startup pemula dengan penyediaan sumber daya dan keahlian.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024