Harga Minyak Dunia Kembali Turun, Bursa Asia Dibuka Bervariasi

Chairman Wanda Commercial Properties Wang Jianlin
Sumber :
  • REUTERS/Tyrone Siu
VIVAnews
Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
- Pasar saham utama Asia dibuka bervariasi pada transaksi awal Selasa 23 Desember 2014. Padahal, indeks saham acuan Wall Street ditutup menguat.

Organisasi Liga Muslim Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo: Semoga RI Makin Maju

Dilansir
Pengakuan Erick Thohir dan PSSI soal Kinerja Shin Tae-yong
CNBC , hal tersebut karena kembali melemahnya harga minyak mentah. Harga kontrak minyak mentah AS bulan depan turun 3,3 persen ke level US$55,26 per barel, atau mendekati level terendah.


Hal itu menyusul adanya pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi yang mengatakan bahwa OPEC tidak akan memangkas jumlah produksinya pada berapapun harga minyak mentah.


Harga minyak mentah Brent melemah dua persen menjadi US$60 per barel setelah sebelumnya berada di bawah level US$59,93.


Sementara itu, di Hong Kong, pengembang Dalian Wanda Commercial Properties memulai debut perdagangan perdananya. Dalian Wanda adaah perusahaan properti asal Tiongkok milik miliarder Wang Jianlin, yang menargetkan perolehan dana penawaran umum saham perdana sebesar US$3,7 miliar, atau yang terbesar di Hong Kong sejak 2010.


Pasar saham Jepang ditutup karena memperingati hari ulang tahun kaisar.


Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini menghentikan penguatan dalam empat kali berturut-turut, karena melemahnya harga komoditas.


Saham Oil Search melemah 2,1 persen, sementara saham Woodside Petroleum dan Santos kehilangan 1,9 persen dan 1,2 persen.


Saham Mount Gibson dan Iron Trading juga masing-masing jatuh tiga persen.


Adapun, indeks Kospi di bursa Seoul bergerak mendatar. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini hanya bergerak sedikit, mendekati level tertinggi sejak 10 Desember.


Saham SK Innovation melemah 0,3 persen, sedangkan saham S-Oil turun 0,6 persen.


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya