Arab Saudi Dituduh Matikan Eksportir Minyak Kecil

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen

VIVAnews - Harga minyak dunia belum menunjukkan pemulihan. Meski harganya sempat naik tipis pada pada perdagangan Selasa, 23 Desember 2014, harga minyak dunia masih kompak di kisaran US$60 per barel.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Langkah Arab Saudi yang enggan memangkas produksi, menurut penilaian pengamat, dilakukan untuk mematikan produsen minyak skala kecil.

Minyak mentah AS untuk kontrak bulan depan meningkat 35 sen menjadi US$55,61 per barel pada perdagangan hari ini, setelah sempat turun US$1,87, atau 3,3 persen, di level US$55,26 per barel di sesi sebelumnya.

Sementara itu, minyak mentah jenis Brent naik 14 sen menjadi US$60,25 per barel. Sebelumnya, harga minyak Brent sempat ditutup melemah US$1,27 atau 2 persen pada level US$60,11 per barel, setelah menyentuh intraday terendah US$59,84 per barel.

Menteri bidang Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi meyakinkan sesama anggota OPEC bahwa pemangkasan produksi bukanlah menjadi urusan mereka, meski harga minyak jatuh.

Naimi juga memastikan negaranya tidak akan mengurangi produksi minyak. Langkah itu, kata dia, bukan untuk meningkatkan pangsa pasar mereka dan mungkin tidak diperdagangkan pada level US$100 per barel lagi.

"Saudi tampaknya akan melanjutkan rencana permainan mereka untuk memberikan shock pada harga yang lebih rendah. Mereka akan memproduksi lebih banyak minyak, jika mereka memiliki lebih banyak pelanggan, mereka bisa menjual dengan harga berapa pun," kata John Kilduff, mitra di New York Again Capital, seperti dikutip laman Reuters.

"Sepertinya ini strategi habis-habisan mereka untuk menyudahi hidup produsen minyak kecil yang tidak bisa bertahan pada harga jual di bawah US$60 atau bahkan di bawah US$50 per barel," kata Kilduff.

Bila harga minyak mentah di bawah US$60 per barel, perusahaan pengeboran minyak akan menunda pengeluaran untuk eksplorasi dan bahkan membatalkan proyek pengeboran pada tahun depan. Beberapa analis berpendapat, industri harus berbuat lebih banyak untuk memulihkan dan menstabilkan harga. (art)

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024