- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Harga minyak dunia naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari pada perdagangan Senin, 29 Desember 2014. Ini, seiring terjadinya ledakan di kilang-kilang minyak terbesar Libya yang telah meningkatkan spekulasi bahwa output dari pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika tersebut akan terganggu.
Seperti diberitakan CNBC, minyak mentah Brent menguat sebanyak 37 sen menjadi US$59,82 per barel. Pekan lalu justru tergelincir sebesar 3,1 persen.
Selain itu, minyak mentah AS naik 57 sen menjadi US$55,30 per barel. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, melemah tipis US$1,11.
"Angin selatan mengancam untuk memperluas kobaran api yang berada di tangki-tangki Libya di pelabuhan Es Sider," kata Jonathan Barratt, Kepala Investasi di Sydney Ayers Alliance.
Kebakaran tersebut telah mengancam tiga dari lima fasilitas, yang mampu menyimpan 6,2 juta barel minyak, atau empat kali lipat dari kapasitas output harian nasional.
Harga minyak menuju penurunan tahunan terbesar sejak tahun 2008 seiring para anggota OPEC menolak seruan untuk mengurangi suplai untuk mempertahankan pangsa pasar. AS memompa pada laju tertinggi dalam lebih dari tiga dekade.
Seperti diketahui, produksi Libya sebesar 580.000 barel per hari di bulan November. Menunjukkan kondisi turun dari 1, 59 juta barel pada akhir 2010.
Baca juga: