Pertamina Targetkan Penjualan Gas Hingga 2,5 Juta KL

Gedung Pertamina Lapangan Banteng.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini
- PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan produk bahan bakar gas--Vi-Gas dan Envogas--sebanyak 2,5 juta kiloliter (KL), atau setara premium yang ditargetkan dicapai dalam lima tahun ke depan. Hal ini dikatakan oleh Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang.

Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga

Dikutip pada Senin 29 Desember 2014, Ahmad mengatakan bahwa perusahaan pelat merah ini fokus mendorong penggunaan bahan bakar gas, baik dalam LNG, CNG (
Ramalan Zodiak Kamis 18 April 2024: Taurus Alami Krisis Keuangan, Virgo Harus Menjauhi Orang Negatif
compressed natural gas ) dengan merek envogas, dan LGV (
liquefied gas vehicle
) dengan merek Vi-Gas.


Seperti diketahui, saat ini konsumsi Envogas dan Vi-Gas baru sebesar 0,1 persen dari konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.


"Dalam lima tahun mendatang, diharapkan tingkat konsumsi itu akan meningkat menjadi 2,5 juta kiloliter setara premium," kata Ahmad.


Menurutnya, target tersebut, didukung dengan investasi perseroan untuk pembangunan unit-unit penjualan Vi-Gas dan Envogas di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) secara terintegrasi, yaitu 150 unit per tahun.


Ahmad melanjutkan, untuk Vi-Gas, pertumbuhan konsumsinya meningkat 40 persen per tahun dari 189 kiloliter pada 2008 menjadi 913 kiloliter pada 2013.


Dia menjelaskan, dengan melihat tren itu dan didukung faktor-faktor, seperti ketersediaan pasokan dan perkembangan teknologi, dia optimistis masyarakat akan lebih menerima Vi-Gas sebagai alternatif BBM bersubsidi.


Sekadar informasi, Pertamina telah mengoperasikan 12 stasiun pengisian bahan bakar (SPB) Vi-Gas di Jakarta dan tiga SPB Vi-Gas di Bali.


Pertamina juga membangun SPB Vi-Gas di Bandung dan disebut langkah awal pengembangan Vi-Gas di Jawa Barat. Perusahaan ini juga membangun SPB Vi-Gas di beberapa kota lain, seperti Semarang dan Yogyakarta.


"Dengan jaringan SPBU Pertamina yang tersebar luas di seluruh Indonesia dan memiliki dukungan finansial yang kuat, kami dapat menjalankan kebijakan konversi tersebut secara cepat, tepat, dan masif," kata dia.


Adapun, penggunaan LGV menempati urutan ketiga bahan bakar transportasi yang paling banyak dikonsumsi di dunia, setelah gasolin dan diesel. Di seluruh dunia, LGV digunakan oleh lebih dari 23 juta kendaraan dan tersedia di lebih dari 67 ribu stasiun pengisian.


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya