Pemerintah Keluhkan Rendahnya Cadangan Devisa

Ilustrasi Bursa Saham
Sumber :
  • Istock

VIVAnews - Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengeluhkan nilai cadangan devisa Indonesia yang sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi yang tersedia.

"Negeri sebesar ini terlalu disayangkan kalau cadangan devisanya hanya US$100 miliar lebih sedikit," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa 30 Desember 2014.

Ia menegaskan, jumlah cadangan devisa hingga akhir November 2014 yang hanya senilai US$111,1 miliar diakibatkan oleh perilaku buruk para eksportir. Dia pun menegaskan, sebagian besar eksportir tidak menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.

"Rendahnya cadangan devisa ini karena perilaku eksportir yang tidak terkontrol dengan baik. Kapal-kapal mengangkut apa saja dianggap sukses, tetapi devisanya tidak ditaruh di sini," ujar dia.

Menurutnya, pemerintah menilai bahwa suksesnya neraca perdagangan dari sisi ekspor, jika kegiatan ekspor memperoleh DHE yang ditempatkan di dalam negeri.

10 Makanan Wajib Dihindari Jika Ingin Awet Muda Seperti Ade Rai, Nomor 2 Paling Sulit

"Keduanya (ekspor dan devisa) harus kita kejar, agar perdagangan lebih disiplin," ujarnya.

Selain itu, dia menyebutkan, peningkatan ekspor diharapkan mampu meningkatkan perolehan di sektor perpajakan. Dengan demikian, jelasnya, postur APBN Indonesia akan lebih kuat untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur.

Baca juga:

Israel Berlakukan Keadaan Siaga di Perbatasan Lebanon, Ada Apa?

Booth Avanza di IIMS 2019.

Mau Beli Avanza atau Veloz Bekas, Segini Harga dan Pajak Tahunannya

Toyota Avanza pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2004. Dibuat dengan konsep Multi Purpose Vehicle atau MPV, mobil tersebut langsung merebut hati masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024