PT KAI Siap Tampung Limpahan Penumpang Pesawat

Arus Balik Mudik Lebaran 2013 di Stasiun Senen
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana
- Tiket pesawat dengan harga paling murah sebesar 40 persen dari batas atas diprediksi memicu terjadinya migrasi penumpang ke moda angkutan darat seperti kereta api.

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Manajer Humas PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Bambang S Prayitno, mengatakan, pihaknya siap untuk menampung limpahan calon penumpang pesawat yang diperkirakan tidak lagi mampu membayar tiket dengan harga relatif mahal.
Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23


"Tentu kami siap untuk menampung limpahan penumpang pesawat yang kini berpikir menggunakan kereta api yang harga tiketnya lebih murah, tingkat keselamatan juga tinggi serta tepat waktu," kata Bambang, kepada VIVAnews , Kamis 8 Januari 2015.


Menurut dia, seluruh rangkaian kereta api yang ada di Daops 6 Yogyakarta dengan berbagai tujuan masih mampu menampung limpahan calon penumpang pesawat. Apalagi, saat ini tiket kereta ekonomi tidak jadi naik, karena ada dana
public service obligation
(PSO) dari pemerintah.


"Dari tiket murah ekonomi dan tiket kereta yang relatif mahal seperti kereta eksekutif menjadi alternatif pilihan calon penumpang," katanya.


Bambang menuturkan, dengan sistem pemesanan tiket H-90 dari pemberangkatan, memberi ruang bagi PT KAI Daops 6 untuk memutuskan akan menambah rangkaian kereta atau justru menambah kereta api ekstra ketika ada lonjakan penumpang.


"Saat ini, untuk
weekday,
tingkat okupansi kereta api dengan berbagai tujuan kota di Pulau Jawa mencapai 70 sampai 80 persen, baik kereta ekonomi, bisnis dan eksekutif. Sedangkan untuk
weekend
maka tingkat okupansinya rata-rata sudah mencapai 100 persen," ungkapnya.


Biro wisata tak masalah


Sementara itu, biro perjalanan wisata di Yogyakarta tidak mempermasalahkan jika nantinya pemerintah menghapus tiket murah penerbangan. Hal itu, agar maskapai lebih mengutamakan keselamatan penumpang pesawat.


Kebijakan tersebut juga tidak akan mengurangi niat masyarakat untuk melakukan kunjungan wisata. Karena, kunjungan wisata sudah direncanakan jauh-jauh hari.


"Jika dilihat dari sisi pelaku biro perjalanan wisata, kami akan mengikuti aturan pemerintah.
Toh
itu demi kebaikan semuanya," kata Sally Yuli Anty, pemilik CV Sarana Internusa Tour and Travel, di Yogyakarta kepada
VIVAnews
, Kamis 8 Januari 2015.


Menurut dia, dengan aturan tiket termurah pesawat minimal 40 persen dari harga batas atas, maka untuk tiket yang saat ini dijual secara reguler harganya sudah relatif tinggi. Tetap, untuk tiket harga promo masih di bawah 40 persen dari harga batas atas.


"Seperti promo tiket AirAsia Yogya-Kuala Lumpur hanya Rp300 ribu memang di bawah 40 persen dari batas atas tiket. Jika menggunakan tiket reguler harganya dalam kisaran Rp800 ribu hingga Rp900 ribu," ujarnya. (art)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya