Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews
- Perusahaan minuman soda, Coca-Cola, berencana merumahkan sekitar 1.600 sampai 1.800 karyawannya di dunia. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya raksasa perusahaan minuman soda untuk memotong biaya sebesar US$3 miliar, yang diumumkan pada bulan Oktober lalu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Dari Minuman Berkarbonasi ke Smartphone
Baca Juga :
Usai Pepsi, Coca Cola Kepincut Bikin Smartphone?
Langkah ini merupakan bagian dari upaya raksasa perusahaan minuman soda untuk memotong biaya sebesar US$3 miliar, yang diumumkan pada bulan Oktober lalu.
Saham Coca-Cola naik hampir 1 persen pada akhir perdagangan pagi setelah kabar ini berhembus.
Langkah PHK ini merupakan inisiatif perusahaan untuk mendesain ulang model operasi. "Untuk merampingkan dan menyederhanakan struktur kami," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada
CNBC
, Jumat 9 Januari 2015.
Perusahaan minuman ringan terbesar di dunia itu kini mempekerjakan sekitar 130.000 pekerja di seluruh dunia. Kantor pusat Coca Cola di Amerika sudah mulai mulai menginformasikan pekerja yang terkena dampak PHK.
"Kami telah berkomitmen bahwa kami akan memastikan perlakuan yang adil, merata dan penuh kasih sayang selama proses berlangsung," kata perusahaan soda itu.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saham Coca-Cola naik hampir 1 persen pada akhir perdagangan pagi setelah kabar ini berhembus.
