Elpiji 3 Kg Langka, Diduga Ditimbun Pengecer

Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rudi Mulya.

VIVAnews - Kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) di tingkat pengecer atau pangkalan selama tiga minggu di sejumlah daerah di Jawa Tengah disikapi oleh sejumlah agen. Para agen membantah kelangkaan terjadi akibat penimbunan stok.

Menurut agen elpiji di Semarang, kelangkaan elpiji melon itu disebabkan adanya permainan para pengecer maupun pangkalan menyusul kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram pekan lalu.

Bambang Supriyanto, Direktur PT Lamora Patra Jasa, salah satu agen elpiji di Semarang, mengklaim distribusi gas elpiji melon di pengecer berjalan normal. Bahkan, pengiriman sudah terjadwal dengan baik. Tidak akan ada pangkalan maupun sub-agen yang mengalami kelangkaan.

Sirkulasi pengiriman elpiji ke agen, bahkan telah terdata serta selalu diserahkan kepada Pertamina. Sehingga, antisipasi kelangkaan elpiji sudah bisa ditekan sejak jauh-jauh hari.

"Jadi, kelangkaan di masyarakat itu dimainkan pengecer dengan menimbun sebagian, dan sebagian dijual," ujar Bambang, di Semarang, Jum'at 9 Januari 2015.

Tercatat, data permintaan gas elpiji ukuran 3 kilogram setiap hari di wilayahnya mencapai 1.600 tabung yang dikirimkan kepada 200 pangkalan. Dia menyayangkan pengecer yang menjual elpiji 3 Kg antara Rp17 ribu-Rp18 ribu. Padahal harga tebus pangkalan dari agen sebesar Rp12.750/ tabung.

"Harga itu sudah termasuk biaya sopir. Kita melarang sopir meminta uang tambahan pengiriman," ujarnya.

Gas 'Pinky' Masuk Surabaya

Sementara, External Relation PT Pertamina Jateng-DIY, Robert MV menyatakan menjamin sepenuhnya ketersediaan pasokan elpiji 3 kilogram di pangkalan maupun agen. (ren)

Baca juga:

ESDM Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg

Itu karena harga LPG dunia sedang turun.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2016