Tragedi AirAsia Jadi Peringatan Perbaikan Fungsi Regulator

AirAsia
Sumber :
  • Airbus

VIVAnews - Mantan Menteri Perhubungan, Budi Muliaman Suyitno menyoroti fungsi dan peran regulator dalam dunia penerbangan. Usai kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, menjadikan peringatan, agar fungsi regulator perlu dibenahi.

"Ada fenomena perizinan ilegal. Ini kontra produktif bagi pencarian dan pertolongan, selagi berduka dan pencarian black box. Ini hikmah. Di dalam kedukaan, kita diberi peringatan berkali-kali. Insya Allah dengan kejadian ini, semua paham bahwa ibaratnya ada gunung es di dalam regulator," katanya dalam diskusi 'Wajah Penerbangan Kita' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu 10 Januari 2015.

Dia mengungkapkan bahwa dalam dunia penerbangan, regulator merupakan kunci bagi dunia penerbangan. Regulator inilah yang disoroti, ketika adanya suatu kecelakaan pesawat.

"Betapa bagusnya industri penerbangan, tetapi regulatornya tidak dipercaya dan tidak taat, dunia internasional tidak mengakui. Kita punya persepsi membenahi regulasi," terangnya.

Regulator, lanjut Budi, inilah yang disasar audit internasional. Sebab, aturan yang dikeluarkan oleh regulator yang diikuti oleh maskapai.

"Audit internasional mengaudit regulator, bukan maskapai. Awal pangkalnya dari sana. Kalau regulatornya bersih, transparan dan akuntabel, maskapai bisa lebih baik. Kalau 'busuk', ibarat kepala ikan, (maskapainya) bisa busuk," tambahnya.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Baca juga

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

Di Balik Kisah Jelang Pernikahan dr. Etha Martila

(asp)

KNKT Ungkap Fakta Tragedi Jatuhnya AirAsia QZ8501
Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015