Dipicu "Kekalahan" Bursa Amerika, Saham Asia Bakal Melemah

Papan menampilkan indeks Nikkei
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino

VIVAnews - Pasar saham Asia tampaknya bakal menaguk kerugian pada perdagangan Senin, 12 Januari 2015, menyusul catatan negatif bursa Wall Street pada akhir pekan lalu.

Melansir laman CNBC, indeks Australia S&P ASX 200 kemungkinan akan dibuka agak suram, setelah bursa berjangka turun 0,7 persen menjadi 5.382.

Pada pekan lalu, bursa di Amerika Serikat (AS) ditutup melemah, karena laporan pekerjaan Desember melampaui ekspektasi, meski pendapatan per jam menurun. Departemen Tenaga Kerja menunjukkan ekonomi AS menambah 252.000 pekerjaan bulan lalu. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 5,6 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1 persen, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,8 persen. Serupa dengan Nasdaq yang turun 0,9 persen.

Kemerosotan pasar minyak global selama tujuh pekan berturut-turut pada pekan lalu mungkin akan memukul sentimen pasar.

Kalender Asia

Fokus akan tertuju pada India, yang akan merilis sebuah data ekonomi utama, hari ini. Menurut jajak pendapat Reuters, indeks harga konsumen untuk bulan Desember diperkirakan menunjukkan inflasi ritel menjadi 5,4 persen, dari 4,4 persen pada November.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

Kenaikan ini mungkin memberatkan atas kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Reserve Bank of India. Sementara itu, output dan data perdagangan industri untuk November juga ditekan. (art)

Baca juga:

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016