Rupiah Diprediksi Terpeleset Minyak Dunia

Jelang Ramadan, Kebutuhan Uang Kartal Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
- Laju rupiah diramalkan semakin melemah di awal pekan ini. Krisis di zona Eropa dan pelemahan harga minyak dunia bakal memukul sentimen terhadap rupiah.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Investor dinilai bakal memilih aset
BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
safe haven . Dolar Amerika Serikat dan yen bakal lebih dipilih ketimbang mengoleksi rupiah.


"Masih adanya imbas dari berlanjutnya pelemahan harga kontrak minyak mentah dunia. Di sisi lain, masih adanya kekhawatiran terhadap Yunani yang melemahkan euro juga turut berimbas negatif pada rupiah," ujar Reza Priyambada, Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia.


Laju mata uang euro melemah setelah terdapat sentimen dari rencana Bank Sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) bakal merealisasikan program pembelian obligasi dari beberapa negara di
Euro Zone
.


Masih berlanjutnya pelemahan euro dan kembali berbalik turunnya yen membuat dolar AS berkesempatan untuk menguat dan berimbas pada pelemahan mata uang lainnya.


"Kebetulan juga dari dalam negeri belum ada
trigger
positif yang dapat membuat rupiah menguat," tutur dia.


Rilis data ekonomi dari AS, menurut Reza, bakal membuat rupiah sulit bangkit dari keterpurukan. Pelaku pasar lebih memilih mentransaksikan dolar AS.


Dia menaruh prediksi, kurs tengah Bank Indonesia bakal berada di kisaran Rp12.850-12.525 per dolar.


Hingga pukul 07.32 WIB, Senin 12 Januari 2015 pagi ini, BI melalui Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) belum mengeluarkan level kursnya. Papan Jisdor menunjukkan rupiah sebesar Rp12.640 per dolar AS pada akhir pekan lalu. (art)


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya