Jokowi: Negara ASEAN Lain Justru Takuti Pengusaha Indonesia

Pembukaan Perdagangan Saham 2015
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari
VIVAnews
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Presiden Joko Widodo mengimbau para pengusaha muda untuk tidak khawatir untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang tahun ini akan segera dibuka. Hal ini dia katakan dalam membuka acara Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Bandung, Senin 12 Januari 2015.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama

Menurut Jokowi, di setiap pertemuan para pegusaha, Jokowi selalu mendengar bahwa ada kekhawatiran para pengusaha untuk menghadapi MEA. Padahal, kata Jokowi semua negara juga masih meraba-raba dan tidak tahu apa yang akan terkjadi setelah MEA ini dibuka.
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah


"Setelah saya bertemu dengan pimpinan negara ASEAN mereka semua juga takut. Karena tidak bisa memperkirakan, prediksi apa yang akan terjadi dibukanya ASEAN community. Saudara-saudara nggak usah takut, mereka juga takut," kata Jokowi.


Apalagi, kata dia, sebenarnya yang mereka takuti justru Indonesia. Sebab, penduduk Indonesia jauh lebih besar dibanding dengan negara ASEAN lainnya. "Mereka bayangkan begitu dibuka mereka akan diserbu pengusaha Indonesia yang banyak sekali," ujar dia.


Apalagi, kata dia, kalau pasar ASEAN itu diserbu oleh pengusaha muda. "Biasanya kan keberaniannya didahulukan, hitungannya nomor dua. Nggak apa-apa kalau jatuh bangun lagi," kata dia.


Meski demikian, kata Jokowi, kesiapan sehariusnya sudah dirancang sejak 10 hingga 8 tahun lalu. Menurut Jokowi, pertama yang harus dijaga adalah jangan sampai peluang-peluang di dalam negeri diambil oleh pengusaha dari luar negeri.


"Kalau di sini sudah diamankan, dan yang punya kesiapan bisa serbu negara lain," kata dia.


Menurut dia, sebenarnya Indonesia sudah mendahului menyerang pasar ASEAN. Salah satu contohnya, kata dia, ketika ada pertemuan kepala-kepala negara di Myanmar, Jokowi menemukan bahwa ada kontraktor dari Indonesia yang memenangkan tender di sana. Selain itu, ada juga peternak ayam dari Indonesia di Myanmar.


"Artinya sebenarnya kita sudah mendahului. Jadi tidak usah takut tetapi kita harus siap," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya