- REUTERS/Yuya Shino
VIVAnews - Perdagangan saham di bursa kawasan Asia, Rabu 14 Januari 2015, diprediksi bakal mengalami kemiripan dengan Wall Street yang jatuh semalam. Saham-saham di Amerika Serikat, runtuh dipicu harga minyak dan kekhawatiran terhadap perekonomian global.
Melansir berita CNBC, indeks Australia S&P ASX 200 turun 0,2 persen di awal perdagangan. Diperkirakan, indeks bakal mengalami kekalahan dalam tiga sesi berturut-turut, karena lemahnya sektor energi.
Bursa Jepang kelihatannya mengarah pada penurunan pada pembukaan perdagangan hari ini. Bursa berjangka Chicago dan Osaka dibuka pada level 16.990 dan 17.040. Keduanya di bawah indeks Nikkei 225, yang sebelumnya ditutup pada level 17.087.
Agenda Asia
Hari ini, India akan merilis data indeks harga kulakan (wholesale price index/WPI) pada Desember. Ekonom Reuters memperkirakan, WPI meningkat sebesar 1,5 persen, dibandingkan WPI November yang berada di titik terendah sejak Juli 2009.
Sementara itu, di Hong Kong, "presiden direktur" kota, CY Leung akan memberikan pidato kebijakan. Ini pidato pertama, sejak pemerintah mengakhiri demonstrasi pro-demokrasi selama tiga bulan berturut-turut.
Pidato Leung diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah di perumahan, ekonomi dan komunitas muda, yang mayoritas jadi elemen pengunjuk rasa.
Baca juga:
(asp)