Investor Ini Perkirakan Harga Emas Naik 30 Persen

Ilustrasi emas batangan
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Sangat jarang ada investor yang berani memprediksi terjadinya penguatan emas di tahun 2015. Faktor penguatan dolar dan tekanan inflasi rendah diyakini sudah menghabisi peluang logam mulia ini untuk naik lagi.

Namun, berbeda halnya dengan trader kenamaan, Marc Faber. Investor Swiss yang berbasis di Thailand dan dikenal sebagai Dr. Doom. Seperti mengutip dari Marketwatch, Rabu, 14 Januari 2015, ia justru memperkirakan emas akan mampu menguat sekitar 30 persen di tahun 2015.

Harga Emas Stabil di Tengah Pelemahan Dolar

"Saya positif terhadap emas. Katakanlah kenaikannya sekitar 30 persen," ujarnya dalam acara Presentasi Strategi Keuangan Global yang diadakan oleh bank investasi Societe Generale.

Faber meyakini, kalau bank-bank sentral negara maju akan jatuh bangun menghadapi kesulitan ekonomi domestik. "Satu-satunya cara untuk mengantisipasi kejatuhan bank sentral adalah dengan membeli emas, perak dan platinum," ujar dia.

Sebagai catatan, harga emas sudah anjlok 35 persen dari rekor tertingginya dalam sejarah di area US$1900-an yang tercapai bulan September 2011. Logam mulia favorit investor ini menjadi salah satu aset simpanan dengan performa harga terburuk dalam dua tahun terakhir, dengan rasio penurunan sebesar 28 persen di 2013 dan 1,5 persen di 2014, sementara untuk bulan pertama tahun 2015, harganya relatif stabil.

Ia pun menganggap, emas sebagai produk yang layak dibeli karena aset-aset lainnya sudah terlalu mahal dari kacamata investasi.

"Real-estate mahal, saham mahal, obligasi mahal, benda seni mahal. Sedangkan, suku bunga dan deposito jangka pendek pada dasarnya nihil," ujarnya.

Meski Harga Naik, Sebagian Emas Antam Sudah Habis Terjual

Khusus bagi saham-saham Amerika Serikat, Faber melihat, harganya sudah kelewat tinggi sehingga tidak pantas dilirik. Adapun saham negara berkembang berpeluang meningkat lagi harganya meskipun berinvestasi di sana pada awal 2015 akan terbilang prematur.

"Saya tidak melihatnya murah. Tetapi valuasi harga saham negara berkembang tidak juga bisa dibilang mahal. Dalam 6-9 bulan ke depan, saham negara berkembang akan mulai menarik," kata dia.

Baca juga:

Faktor Ini Buat Investor Borong Emas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya