- Foto: Rusli Djafar/VIVAnews
VIVAnews - Dewan Energi Nasional (DEN) menggelar rapat terkait penurunan harga minyak mentah dunia. Ada beberapa hal yang diputuskan dalam rapat tersebut, sekaligus menjadi rekomendasi kepada pemerintah.
Salah satunya adalah meminta pemerintah membangun cadangan penyangga.
"Kami mengambil keputusan terkait kecenderungan penurunan harga minyak mentah dunia. Ini perlu disikapi untuk menata tata energi dan kehidupan bangsa secara keseluruhan," kata anggota DEN, Sonny Keraf, dalam konferensi pers di kantor DEN, Jakarta, Rabu 14 Januari 2015.
Ada tiga rekomendasi yang akan disodorkan DEN kepada pemerintah. Pertama, pemerintah harus memanfaatkan penurunan harga minyak mentah dunia yang kini menyentuh US$45-US$46 per barel untuk membangun cadangan energi, seperti cadangan penyangga.
"Misalnya, dengan memanfaatkan stok, memanfaatkan kilang dan tangki minyak," katanya.
Kedua, lanjut Sonny, pemerintah seharusnya memanfaatkan penurunan harga minyak untuk memperbaiki strategi penerapan harga bahan bakar minyak (BBM), gas dan energi secara keseluruhan dengan transparan.
Dan yang ketiga, saat ini momentum yang tepat bagi pemerintah untuk melihat kembali subsidi BBM. DEN mengusulkan agar subsidi BBM juga dialokasikan kepada pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).
"Kami usul, ketika harga minyak turun, misalnya harga BBM dilepas dan tidak disubsidi, subsidi energi tetap ada. Namun, dana dialokasikan ke subsidi energi baru terbarukan," jelasnya.
Sonny berpendapat, sektor energi ini kurang diperhatikan sebab perhatian pemerintah tersedot kepada BBM.
"Kami menyarankan, subsidi energi dialokasikan ke bahan bakar nabati (BBN) karena selama ini pengembangan terkendala harganya yang jauh lebih mahal dan tidak kompetitif, sehingga orang tidak tertarik mengembangkan EBTKE," tambahnya.
Baca juga:
Sering Gonta-ganti Bensin, Bahaya Tidak?
Kebanyakan konsumen malas antre, jadi pakai bensin seadanya.
