- iStock
VIVAcoid - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah selama tahun 2014 mengalami depresiasi terhadap dolar AS sebesar 1,74 persen. Pada kuartal IV-2014, penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang utama, seperti euro dan yen, berdampak pula pada pelemahan rupiah.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, pada Kamis 15 Januari 2015, menjelaskan, penguatan nilai tukar dolar AS dipicu oleh gejala pemulihan ekonomi adidaya itu dan rencana Federal Reserve memberlakukan kenaikan suku bunga acuannya seiring perekonomian Negara Paman Sam membaik.
"Rupiah secara point to point melemah 1,74 persen year on year selama tahun 2014 ke level Rp12.385 per dolar AS," ujar Tirta dalam keterangan tertulis.
Jika dibandingkan dengan mata uang asing, seperti euro dan yen, rupiah cenderung menguat. "Rupiah mengalami apresiasi yang cukup tinggi walaupun masih cukup kompetitif dibandingkan dengan negara mitra dagang," kata Tirta.
Ia menambahkan, BI akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung stabilitas makroekonomi dan penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan. (ren)
Baca juga: