- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Jumat 16 Januari 2015, menyatakan PT Pertamina tidak rugi karena menurunkan harga elpiji tabung biru ukuran 12 kilogram, Rp5.000 per tabung.
Sebab saat ini harga gas di pasar global turun, seiring penurunan harga minyak dunia. Kondisi ini memberikan keuntungan sangat besar bagi Pertamina dalam penjualan elpiji tabung biru. Mengingat pada awal tahun ini, harga elpiji dinaikan.
"Nah, setelah dihitung kenaikan Rp18 ribu. Kalau lihat harga sekarang, itu sudah terlalu tinggi. Maka kami turunkan lagi," kata Rini.
Formula perhitungan harga elpiji baru berdasarkan harga minyak rata-rata selama 22 hari terakhir. "Patokan harganya saya tidak ingat, tapi itu pada dasarnya harga keekonomian," katanya.
Ia menambahkan, karena elpiji tabung biru tidak disubsidi, jadi penyesuaian harga ini bukanlah kebijakan pemerintah. Karena itu, harganya belum tentu disesuaikan dua minggu sekali seperti harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca juga:
ESDM Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Itu karena harga LPG dunia sedang turun.
