Hari Ini, Rupiah Berpotensi Menguat terhadap Dolar

Mata uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berpotensi menguat pada perdagangan Senin, 19 Januari 2015. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, laju rupiah berada di atas level resistance (batas atas) Rp12.600.

Menurut Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mata uang garuda mampu berbalik positif usai rilis penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga harga semen. Itu, katanya, mendorong pasar menilai akan berimbas pada harga-harga sejumlah bahan pokok juga menurun sehingga inflasi pun dapat dikendalikan.

Meski demikian, dia menyatakan bahwa tidak akan semudah itu para pedagang menurunkan harga jualnya di pasar. Akan tetapi, di sisi lain, dirinya juga menyebutkan, adanya rilis berita tetapnya suku bunga Bank Indonesia (BI rate) di level 7,75 persen turut direspons positif menyusul tidak terlalu reaktifnya BI menanggapi sentimen yang ada.

"Padahal, yuan dan euro sedang melemah. Terutama setelah Bank Sentral Swiss membatalkan kebijakannya untuk mencegah penguatannya terhadap euro. Kebetulan, pergerakan dolar AS sempat menurun setelah merespons peningkatan klaim pengangguran sehingga dapat dimanfaatkan rupiah untuk menguat," terangnya kepada VIVA.co.id.

Reza pun memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp12.589-Rp12.605, berdasarkan kurs tengah BI. Sedangkan, , 16 Januari 2015, rupiah naik 24 poin atau 0,19 persen di level Rp12.593.

Baca juga:

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016