Krisis Ekonomi, Belanja Turis Rusia Turun 28%

Suasana perayaan Natal di Inggris
Sumber :
  • BBC News

VIVA.co.id - Hotel dan pusat perbelanjaan di Inggris merasakan dampakĀ  melemahnya perekonomian Rusia. Salah satunya, pendapatan mereka yang diperoleh dari wisatawan asal Rusia tahun lalu turun 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya, akibat anjloknya nilai mata uang Rubel.

Dilansir BBC News, Senin 19 Januari 2015, analis yang tergabung di Global Blue, melakukan penelitian sejauh mana pengaruh penurunan nilai mata uang Rubel terhadap kemampuan orang kaya Rusia untuk berlibur dan belanja.

Menurut penelitian itu, anjloknya 50 persen nilai tukar mata uang Rubel, membuat pengeluaran dengan dolar Amerika Serikat naik dua kali lipat lebih mahal.

Alasan itulah yang menyebabkan orang kaya Rusia lebih memilih untuk berhemat. Sebelumnya, Rusia menjadi lima negara terbesar yang menjadi penyumbang wisatawan di Inggris. Tetapi, sekarang jatuh ke peringkat 10.

Gordon Clark, Country Manager Global Blue Inggris, mengatakan Natal menjadi waktu yang paling populer bagi pengunjung non-Uni Eropa untuk berwisata ke Inggris dan berbelanja tanpa pajak sepuasnya.

Menurutnya, wisatawan dari Tiongkok pada Desember tahun lalu naik 20 persen, Global Blue memprediksi kenaikan itu karena layanan dan cara untuk menghindari pajak barang mewah. Selain itu, belanja wisatawan Qatar naik 33 persen dan wisatawan Kuwait bertambah 24 persen.

Baca juga:

Rusia Minta Amerika Bekerjasama dengan Suriah Melawan ISIS
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Rusia Yakin, Penembakan Jet Su-24 Direncanakan

Turki memahami dan mengetahui rencana Rusia.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2015