Harga Minyak Anjlok Tak Pengaruhi Perbaikan Ekonomi Tiongkok

Bendera China dan perusahaan minyaknya, Petrochina
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Files

VIVA.co.id - Penurunan harga minyak dunia seharusnya menjadi berkah bagi negara pengimpor minyak. Tetapi, kenyataannya tidak selalu demikian.

Dilansir CNN News, Senin 19 Januari 2015, anjloknya harga minyak dunia yang terjadi saat ini tidak memberikan pengaruh apapun bagi perbaikan ekonomi Tiongkok.

Seperti diketahui, Tiongkok adalah negara pengimpor minyak terbesar di dunia. Jatuhnya harga minyak, seharusnya akan mengurangi biaya konsumen. Selain itu, diharapkan akan membantu mengendalikan inflasi dan memberikan ruang bagi Bank Sentral China untuk menurunkan suku bunga.

"Penurunan tajam harga minyak dunia, seharusnya bisa memberikan stimulus terhadap pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) Tiongkok pada 2015, dan mengurangi tagihan impor minyak, ekspor juga akan meningkat," kata Rajiv Biswas, Kepala Ekonom IHS Asia-Pasific.

Merrill Lynch dari Bank of America mengatakan, rendahnya harga minyak akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar pada pemerintahan Tiongkok untuk mengejar reformasi fiskal, keuangan, tanah, dan pengeluaran rumah tangga.

Namun, pada kenyataannya, Tiongkok menghadapi sekumpulan risiko ekonomi yang sebenarnya sudah lama berjalan, seperti naiknya tingkat utang, pasar properti yang terus berkurang, yang terus membebani keuntungan dari jatuhnya harga minyak. Default (kerugian) sejumlah perusahaan di sektor real estate baru-baru ini juga menambah kekhawatiran.

Beberapa pengamat ekonomi memprediksi, bantuan ekonomi dari dalam negeri hanya bersifat sementara, sehingga tidak mungkin akan memberikan dorongan besar bagi PDB. Ekonomi yang disurvei CNNMoney memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2015 hanya di kisaran tujuh persen.

"Mengingat, selama ini tidak ada bukti peningkatan yang tajam dan berkelanjutan," ujar Brian Jackson, ekonom IHS Tiongkok.

Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan



Baca juga:

(asp)

Datang Sebagai Turis ke Jerman, Malah Dikira Imigran
Salah satu wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan

"Kepulauan Spratly adalah hak sah kami untuk mempertahankannya".

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016