Bank Sentral Jepang Pertahankan Kebijakan Moneter

Papan menampilkan indeks Nikkei
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino

VIVA.co.id - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) mempertahankan kebijakan moneternya pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen (US$676 miliar). Namun, bank sentral memotong proyeksi inflasi konsumen inti pada tiga bulan yang lalu akibat jatuhnya harga minyak dunia.

Seperti diberitakan CNBC, Rabu, 21 Januari 2015, sebagai dampak dari turunnya harga minyak dunia, BoJ menurunkan outlook inflasi dari 1,7 persen ke 1,0 persen untuk tahun 2015. BoJ juga memangkas outlook pertumbuhan ekonomi Jepang dari +0,5 persen menjadi -0,5 persen untuk 2015.

Meski demikian, BoJ masih mempertahankan penilaian ekonominya seiring keyakinannya bahwa ekonomi akan pulih secara moderat. Investor kini menantikan pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Jepang, Haruhiko Kuroda, untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai outlook kebijakan moneter BoJ selanjutnya.

BoJ sepertinya menahan diri untuk mengambil tindakan drastis lebih lanjut setelah mengejutkan pasar keuangan di bulan Oktober dengan menambah jumlah pemberian stimulusnya.

Di sisi lain, yen mempertahankan penguatan dan nikkei tetap bertahan di teritori negatif seiring merebaknya kekecewaan investor terhadap minimnya tindakan BoJ untuk mencegah kembalinya ancaman deflasi di Jepang. Dan membantu perekonomian Jepang yang kini terpuruk di jurang resesi.

Sebagai langkah simbolis, BoJ memperpanjang program pinjaman, khususnya untuk satu tahun lagi. Bank sentral juga meningkatkan kapasitas dana program dari tujuh trilliun yen menjadi 10 trilliun yen.

Baca juga:

Rupiah Berpotensi Menguat Meski Terbatas

Terdorong Wall Street, Bursa Asia Dibuka Merekah

Papan menampilkan indeks Nikkei

Bursa Jepang Jadi Sorotan, Ini Penyebabnya

Bank sentral di kawasan utak-atik kebijakan.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016