- Vivanews/Amal
VIVA.co.id - Direktur PT AXA Life Indonesia, Yanti Parapat, mengungkapkan, meski pertumbuhan asuransi di Indonesia pada 2014, belum terlalu tinggi, premi AXA Life tumbuh sebesar 70 persen.
"Berdasarkan data AAJI (Aliansi Asuransi Jiwa Indonesia), pertumbuhan asuransi di Indonesia masih 18 persen," ujarnya di SCBD Jakarta, Rabu, 21 Januari 2015.
Penetrasi pasar asuransi, kata Yanti, masih terfokus di kota-kota besar Indonesia saja. Karenanya, pertumbuhan asuransi masih belum terlalu cepat.
Menghadapi itu, AXA Mandiri dan Axa Life melakukan transformasi digital multi akses. Tujuannya, untuk mengedukasi pasar tentang pentingnya berasuransi. Axa menggunakan berbagai platform termasuk media sosial untuk edukasi pasar.
Melalui konten marketing, menurutnya, hal tersebut sejalan dengan keinginan Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar melek industri keuangan di Indonesia.
"Melalui konten marketing, kita banyak kirim e-mail ke nasabah, sekaligus mengedukasi masyarakat terkait asuransi itu sendiri, juga memaparkan produk layanan," tuturnya.
Tahun ini, dia mengaku optomis asuransi di Indonesia untuk segmen kelas menengah-atas dapat tumbuh sebesar 85 persen.
"Dengan meningkatnya smartphone user sebesar 28 persen, (diharapkan) promosi digital mendapat respons. Sehingga kesadaran masyarakat meningkat," ujarnya. (asp)
Baca juga:
Chief Manulife: Asuransi Konvensional Masih Dianggap Haram
Asuransi Syariah Zafirah bisa untuk non-muslim.
